bandungekspres.co.id, CIMAHI – Perilaku masyarakat desa sekitar hutan harus dirubah perilakunya dari penjarah atau illegal logging menjadi petani yang produktif.
”Untuk merubah perilaku masyarakat desa hutan yang sebelumnya menjadi penjarah atau melakukan illegal logging, difasilitasi pemerintah untuk mengelola lahan perhutani dengan penanaman bibit kopi, termasuk upaya pemerataan ekonomi,” ujar Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hadi Daryanto, saat rembug paguyuban dengan tema peningkatan motivasi petani kopi, di Kedai Cenghar Kopi, Sabtu malam (25/2).
Adanya acara tersebut kata dia, bertujuan untuk membekali petani kopi mengenai cara membudidayakan kopi. Jenis kopi yang potensial di tanam di Bandung Raya, dan cara mempromosikan kopi yang mereka tanam. ”Yang terpenting juga mengajak masyarakat desa hutan yang masih berperilaku tidak peduli keberlangsungan hutan lindung,” imbuhnya.
Salahsastunya dialami Jajat Hidayat, dia mengaku dulu kerap menjarah isi hutan lindung di Gunung Halu, namun saat ini setelah beralih profesi menjadi petani kopi, dan telah mengelola 30 hektare lahan kopi dengan tiap hektare berisi 2000 tanaman kopi. ”Acara ini untuk mengajak masyarakat desa hutan merubah perilaku mereka. Banyak masyarakat desa hutan yang masih melakukan illegal logging. Kita kasih contoh Pak Jajat, dulu juga seperti itu. Tapi sekarang sudah sukses dengan garapan lahan kopi sampai puluhan hektare,” ucap Hadi Daryanto.
Lanjutnya, para relawan juga memberikan pembekalan mengenai cara membudidayakan tanaman kopi sehingga hasilnya maksimal, bagaimana mengolahnya agar lebih memiliki nilai jual, dan cara mempromosikan hasil kopi yang mereka tanam sehingga bisa diekspor.
Hal tersebut, menurut dia sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo, yang tidak mau lagi ada masyarakat yang dicap ilegal karena masuk hutan hingga melakukan illegal logging. ”Karena hutan itu juga milik masyarakat. Hak-hak konstitusi masyarakat dilegalkan untuk masuk hutan. Kita punya 4700 relawan di lapangan, kita pantau perubahan perilaku mereka. Jadi tidak ada lagi masyarakat yang ilegal masuk ke hutan. Baru akan diberikan pembekalan mengenai cara budidaya kopi secara mendetail,” tambah Hadi.