Ruang Belajar Perlu Perbaikan Segera

jabarekspres.com, SOREANG – Kurang maksimalnya sarana dan fasilitas ruang untuk belajar siswa di Jabar. Mendapat sorotan dari Anggota DPR RI Komisi X Dadan Rusdiana.

Dirinya mengatakan, bayak sekolah-sekolah mulai dari tinagkat dasar sampai SMA/SMK kondisinya sudah tidak layak untuk dijadikan tempat belajar.

Dirinya menyebutkan, ada sekitar 190.513 ruang kelas kondisinya rusak dan butuh perbaikan. Sehingga, kondisi ini sama saja mengakibatkan 5,7 siswa bela jar diruangan yang kurang memadai.

“Ya kita ambil rata-ratanya saja, bila satu kelas ada 30 siswa yang rusak berat dan sedang. Kan kalau dalam satu ruang ada 30 dikalikan jumlah ruang kelas kan banyak juga tuh,”jelas Dadang ketika ditemui kemarin (11/10)

Melihat kondisi ini lanjut dia, sangat berisiko dan membuat tidak nyaman bila terjadi runtuh, Bahkan bisa mengancam jiwa anak-anak yang sedang belajar.

Darus Sapaan Akrab Dadang Rusdiana menilai, selama ini anggaran yang terbatas selalau menjadi kendalanya. Untuk dana yang bersumber dari APBN saja di tahun ini baru bisa memperbaiki sekitar 39.918 ruang kelas.

“Untuk tahun 2018 direncanakan hanya bisa memperbaiki 20.640 ruang kelas,”kata dia.

Dadang menuturkan, untuk mengatasi ini seharusnya kebijakan bukan saja tertumpu pada kementrian. Tetapi, presiden harus mengluarkan instruksi khusus agar memperhatikan masalah ini dengan serius.

“Agar optimal, Presiden harus mengeluarkan Inpres, jangan mengandalkan kementrian saja. Agar permasalahan sarana prasarana pendidikan segera terealisasi,” katanya

Untuk peran swasta bisa saja dilibatkan untuk ikut berpartisipasi memperbaiki sekolah-sekolah yang rusak melaluai dana Coorporate Sosial Responbility (CSR) . Tetapi, yang terpenting kondisi ini sudah menjadi tanggung jawab pemerintah.

“Jadi untuk tercapainya program peningkatan pendidikan yang berkarakter harus ditunjang dengan sarana prasarana yang maksimal,” akunya

Darus mencotohkan pada tahun 80-an banyak sekolah yg dibangun dengan Inpres dan itu mampu meningkatkan akses anak desa untuk mendapatkan pendidikan di sekolah yang dekat dengan rumah.

“Maka Inpres yang sekarang kita butuhkan untuk mengatasi ruang belajar yang rusak, agar anak didik bisa merasa nyaman dalam mengikuti KBM,” pungkasnya (rus/yan)

Tinggalkan Balasan