Rosita, Dua Tahun Derita Tumor Ganas Malah Dipingpong Rumah Sakit Besar

jabarekspres.co.id, CIMAHI – Hampir setahun lebih bolak-balik Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), dengan alasan tidak ada kamar untuk rawat inap. Perempuan ini masih belum bisa mendapatkan tindakan penanganan penyakit yang dideritanya.

Rosita, 44, ibu rumah tangga beranak satu warga Jalan Amir Machmud Gang Musthopa RT 01 RW 04 kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi. Dia mengaku sudah dua tahun menderita tumor ganas yang menyerang kaki bagian lututnya. Kini penyakit yang diketahui bernama malignant mesenchymal tumor ini, membuat kondisinya semakin memburuk.

Entah pasrah atau sudah putus asa, dengan suara parau dan meneteskan air mata, Rosita menceritakan awal mula penyakit tersebut menyerang kaki bagian lututnya. Bermula dua Tahun lalu, saat dirinya mengalami jatuh dengan tulang lutut terkilir, lalu ia melakukan pengobatan dengan cara pemijitan, namun setelah dipijitan, bukannya sembuh tetapi semakin lama malah semakin terasa sakit. Sehingga dengan berbekal Kartu BPJS Kesehatan, ia dan keluarganya memutuskan untuk berobat ke RS Dustira.

“Setelah ditangani oleh RS Dustira dan dinyatakan penyakit saya adalah tumor ganas, akhirnya pihak RS merujuk saya untuk berobat ke RSHS,” katanya saat ditemui di rumah kontrakannya, Kamis (13/4).

Dia mengatakan, setelah mendapat rujukan dari RS Dustira untuk berobat ke RSHS dirinya sudah setahun ini bolak-balik RSHS. Namun dengan berbagai alasan dari pihak RSHS, hingga saat ini dirinya belum sama sekali mendapat tindakan pengobatan. “Bolak-balik RS cuma dikasih jadwal untuk operasi, sinar laser, diundur-undur terus sampai sekarang, alasannya karena tidak ada kamar,” katanya.

Rosita mengisahkan, kini dirinya sudah tak bisa beraktivitas seperti biasa, lantaran kaki kirinya yang diserang tumor ganas sudah tidak bisa ditekuk. Sehingga jangankan untuk mengurus suami dan anaknya, untuk ke kamar kecil pun, dirinya harus merangkak. Apalagi setiap kali bagian tumor ganas yang membengkak tersebut sedang bekerja dia harus menahan sakit yang luar biasa. Selain menimbulkan rasa sakit, tumor itu juga mengeluarkan darah bahkan bisa terkumpul sampai setengah ember kecil.

“Kalau udah berdarah, itu selama empat jam kadang gak berhenti. Saya selalu lemes setelah tumornya mengeluarkan darah. Kalau ditampung itu sampai setengah ember,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan