jabarekspres.com, BANDUNG – Usai pembacaan pledoi di Pengadilan Negeri Klas 1A Jalan LL. RE. Martadinata Kota Bandung, Rabu (23/8). Sejumlah sekolah di Jawa Barat terus melakukan doa bersama untuk mantan kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Asep Hilman.
Doa bersama bertujuan untuk penegakkan hukum dan keadilan serta kebebasan Asep Hilman sebagai bapak kaum Difabel Jabar. Sejumah sekolah di antaranya, SMAN 16 Kota Bekasi, SLB Mutiara Hati Indramayu dan SLB Situraja Sumedang, serta banyak lagi sekolah yang melakukan doa dan dzikir bersama.
”Di hari Jumat ini, kami menggelar dzikir bersama untuk dukungan moril ke Asep Hilman. Dengan doa ini, mudah-mudahan terbebas dari segala tuduhan dan tuntutan yang sedang dihadapinya,” ujar Deswita Misnar, guru penggiat gerakan literasi sekolah dari SMAN 2 Majalaya.
Lanjutnya, dia pun menyimak saat pembacaan pledoi menurutnya hal itu telah berlangsung dengan baik tanpa kekuarangan apapun.
”Ketegaran dan keyakinan pak Asep, tak lain dikarenakan kebenaran dari apa yang telah beliau lakukan dan dibacakan dengan penuh ketenangan dan kelancaran. Tak sedikitpun kegugupan dan getaran emosi dalam pengucapannya,” kata Deswita saat wawancara lewat telepon seluler, kemarin (25/8).
Secara pribadi dan sebagai murid lanjut Deswita, dia hadir saat pembacaan pledoi dan jelas terlihat, Asep saat membacakan pledoi terdengar dengan betapa tenang. Layaknya seorang yang tak bersalah, yang dengan penuh ketenangan dan ketulusan berusaha meyakinkan hakim tentang fakta yang sebenarnya.
”Semoga Allah bukakan dan buktikan kebenaran itu mutlak adanya. Saya di sini berkata sebagai guru yang merasakan manfaat dari Gerakan Literasi yang sudah beliau rintis dan canangkan untuk Guru Jawa Barat. Sebagai hamba Allah, saya wajib peduli pada sesama,” ucapnya.
Sementara Asep Hilman menanggapi dengan baik doa dan dzikir yang dipanjatkan untuk dirinya. Sehingga dia sangat berterima kasih atas dukungan moril dan para guru, kepala sekolah dan siswa.
”Sejak menjelang pembacaan pledoi dua hari yang lalu sampai dengan hari ini (kemarin, Red) doa doa terus mengalir dari seluruh pelosok Jabar. Untuk mengetuk pintu langit Allah SWT, khususnya dari para siswa dan guru/tendik,” tutur Asep.