Ratusan Pejabat Studi Banding ke Banyuwangi

jabarekspres.com, NGAMPRAH – Sebanyak 90 pejabat di lingkungan Pemkab Bandung Barat akan melakukan studi banding ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur pada pekan depan. Studi banding tersebut dimaksudkan untuk mempelajari penerapan e-Government di Pemkab Banyuwangi, yang terintegrasi dengan setiap satuan kerja perangkat daerah.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Barat Maman S Sunjaya menuturkan, keberangkatan pejabat ke Banyuwangi untuk belajar bagaimana pengelolaan tata pemerintah yang lebih baik.

Menurutnya, mereka diberangkatkan merupakan pimpinan dan administrator program di 30 SKPD. Tetapi, khusus untuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), pejabat yang mengikuti studi banding berjumlah lebih banyak.

“Alasan ke Banyuwangi, karena Banyuwangi salah satu kabupaten yang terbaik dalam urusan e-Government. Ini juga hasil arahan dari pemerintah pusat. Nilai mereka (Pemkab Banyuwangi) kan A, sehingga kami perlu belajar,” jelas Maman ketika ditemui kemarin (06/10

Maman menjelaskan, beberapa aplikasi e-Government yang diimplementasikan di Pemkab Banyuwangi akan diterapkan di Pemkab Bandung Barat. Bahkan, akan ditindaklanjuti kerjasama dengan menempatkan tenaga ahli teknologi informasi dari Banyuwangi.

Selain itu, natinya Pemkab akan meniru penggunaan sistem aplikasi yang di gunakan oleh Pemkab Banyuwangi. Sebab, di Banyuwangi anggaran untuk membangun e-Government ini paling murah.

“Kalau tidak salah, tidak lebih dari Rp 8 miliar. Dalam penyelenggaraannya, e-Government tersebut juga tidak terlalu banyak menggunakan jasa pihak ketiga,” katanya.

Maman mengakui, sejumlah SKPD di Pemkab Bandung Barat telah memiliki aplikasi yang cukup baik seperti pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu.

Bahkan, sudah menggunakan model aplikasi seperti yang digunakan Pemkot Bandung. Bahkan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa juga punya aplikasi sistem keuangan desa (siskeudes) yang bagus. Namun, aplikasi-aplikasi e-Government yang sudah digunakan itu, belum terintegrasi.

“Jadi nantinya akan diganti semua. dalam rangka penerapan e-Government yang terintegrasi, maka semua aplikasinya harus disesuaikan,”kata Maman.

Selain itu, penyelenggaraan e-Government bisa dimanfaatkan untuk mempelajari pengelolaan kegiatan pariwisata juga. Sehingga, dapat digunakan untuk mengelola even daerah.

” kami akan belajar bagaimana mengelola even daerah. Kan, itu perlu perhitungan cost dan benefitnya. Itu yang kami ambil dari kepariwisataan Banyuwangi,” imbuhnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan