PT Pos Konsisten Antar Buku Gratis

BANDUNG – PT Pos Indonesia bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) terus menjalankan program pendistribusian buku gratis ke semua wilayah di Indonesia.

Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Gilarsi Wahju Setijono mengatakan buku yang dikirimkan PT Pos ke berbagai pelosok Indonesia dilakukan secara gratis. Hingga saat ini kata Gilarsi, jumlahnya sudah mencapai jutaan.

”Bila dinilai dari biaya pengiriman. Nilainya sudah mencapai Rp 5,8 Miliar. Itu jumlah biaya pengiriman buku yang telah kami distribusikan ke seluruh Nusantara,” ujar Gilarsi Wahju Setijono Direktur Utama PT Pos Indonesia ditemui Jabar Ekspres di Kantor Pos Jalan Asia Afrika Kota Bandung, Jumat (15/12).

Meski secara nilai jumlahnya cukup besar, namun kata dia PT Pos berkomitmen akan terus menjalankan program tersebut sebagai bagian dari bentuk kepedulian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk turut mencerdaskan kehidupan Bangsa.

”Ke depan PT Pos akan mencari donatur yang mau menanggung mendistribusikan buku-buku donasi ini. Sebab, setiap bulan jumlah buku yang didistribusikan selalu naik jumlahnya. Ke depan pasti nilainya akan terus bertambah,” sambung dia.

Disinggung berapa lama program tersebut, dia menyebutkan sekira setengah tahun berjalan. Kata Gilarsi, PT Pos ingin menjalankan program itu lantaran memahami jika membangunan Sumber Daya Manusia (SDM) tak bisa hanya oleh pemerintah, tapi harus seluruh elemen bekerjasama dengan semua pihak.

”Berdasarkan hasil penelitian. Anak usia 15 tahun di Indonesia dari sisi kompetitif nya peringkat 62 dari 69 negara. Kalau di usia 15 tahunnya tidak kompetitif maka akan sulit menghadapi persaingan global,” jelasnya.

Dia menilai, untuk meningkatkan daya saing kuncinya adalah membaca dengan membaca kemampuam matematika dan sains akan meningkat.

Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan Insititut Teknologi Bandung (ITB) Bambang Riyanto Trilaksono menyebutkan pihaknya menyumbangkan buku yang cukup unik untuk didistribusikan pada seluruh daerah di Tanah Air.

Dikatakan Unik sebut Wakil Rektor itu, lantaran menjawab pertanyaan yang sering muncul dalam benak anak-anak. Hal tersebut menjadi unik, karena untuk seorang ilmuan mungkin akan memiliki pemahaman tapi untuk anak-anak penjelasannya harus sesuai dengan alam pikiran mereka.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan