PT KAI Kudu Makin Waspada

jabarekspres.com, BANDUNG – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 2 Bandung akan meningkatkan kesiagaan di seluruh jalur kereta api yang melintasi jalur Daop 2.  Tingginya curah hujan selama beberapa hari terakhir membuat terjadinya berbagai musibah di sejumlah titik. Salah satunya, Selasa (14/11) malam, sekitar pukul 19.15, jalur kereta diantara Stasiun Cipeundeuy-Cirahayu kilometer 239+3/4, terjadi longsoran.

”Kejadian longsor memang sempat terjadi saat KA Mutiara Selatan melintasi jalur tersebut. Kami memperkirakan, longsoran terjadi sebagai dampak curah hujan yang tinggi,” ujar Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung, Joni Martinus, kemarin (15/11).

Menurutnya efek longsoran itu, mengakibatkan jadwal perjalanan 2 rangkaian kereta, Mutiara Selatan (Bandung-Surabaya) dan Kahuripan (Bandung-Blitar), tertahan. Rincinya, Mutiara Selatan mengalami keterlambatan sekitar 45 menit karena tertahan di Stasiun Cirahayu. Sedangkan perjalanan Kahuripan, yang tertahan di Stasiun Warung Bandrek, terlambat 30 menit.

”Untuk menormalkan jalur itu kembali normal, kami langsung amnkan lokasi dan bergerak cepat. KAI  mengerahkan The Flying Gang didukung regu Resor Ciawi untuk mengatasi longsoran tersebut. Kami juga mengoperasikan 2 unit alat berat untuk mempercepat proses normalisasi, bebernya.

Dia menjelaskan, proses normalisasi berlangsung cepat, sekitar 75 menit, dan berjalan lancar. “Normalisasi berlangsung mulai 19.15 dan pada 20.37, jalur kembali normal. Kini, jalur itu dapat dilintasi,” pungkasnya.

Sementara itu terkait perkereta apian, PT MRT rencananya akan menggelontorkan dana yang besar untuk transportasi kereta api berbasis sistem teknologi. Direktur Utama PT MRT Wiliam Sabandar berharap dari proyek tersebut nantinya akan banyak pelajaran yang bisa diambil terutama bagi para peneliti di bidang perkeretaapian.

Untuk memuluskan programnya tersebut, pihaknya melakukan kerjasama dengan Institut Tehnologi Bandung, selain melihat adanya potensi sumber daya manusia (SDM) juga Perguruan Tinggi tersebut diketahui telah memiliki pusat penelitian dan pengembangan tekhnologi kereta api. ”Kami berfikir, untuk memanfaatkan teknologi baru ini, dijangkarkan kepada civitas (perguruan tinggi) yang nantinya diharapkan bisa dikembangkan,” ucap Wiliam di Gedung Aula Barat ITB, Jalan Ganesha Taman Sari Kota Bandung, kemarin.

Wiliam menuturkan, adapun pengembangan teknologi yang akan diberikan dan dipelajari oleh mahasiswa ITB ini seperti model sistem persignalan modern dengan sistem moving blok yaitu comunication base train control.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan