Proyek TPPAS Legok Nangka Terancam Gagal

jabarekspres.com, Bandung – Proyek Tempat Pengolahan dan Pemprosesan Akhir Sampah atau TPPAS Legok Nangka terancam gagal target. Sebab, hingga kini bupati/wali kota belum kunjung sepakat prihal nominal tipping fee.

”Proyek TPPAS Legok Nangka ini targetnya selesai 2018, tapi karena pembicaraan antar kepala daerah tentang tipping fee agak alot. Sepertinya tidak akan selesai sesuai target,” tutur Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jawa Barat, Daddy Rohanady saat dihubungi Jabar Ekspres di Bandung, kemarin (10/11).

Dia mengatakan, masing-masing kepala daerah yang menjadi mitra di proyek empat Pengolahan dan Pemprosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka ini, rerata meminta tipping fee sekitar Rp 300.000 per ton. Acuannya, di DKI Jakarta Rp 500.000 per ton. ”Jadi wajar kalau pembicaraan antar kepala daerah soal menentukan besaran tipping fee ini alot,” jelasnya.

Bagi Pemprov Jawa Barat proyek TPPAS Legok Nangka bernilai strategis. Sebab, nilai investasinya cukup tinggi yaitu Rp 2,6 triliun. Namun hingga kini belum lelang.

”Sehingga wajar, masing-masing pihak mengingingkan hal terbaik dan hasil keputusan tidak menuai masalah dikemudian hari,” terangnya.

Untuk diketahui, nilai investasi TPPAS Legok Nangka ini sekitar Rp 2,6 triliun dengan rincian, Pemprov Jabar sekitar Rp 40 miliar yang dialokasikan untuk lahan kurang lebih 30 meter, dan infrastruktur dasar Rp 10 miliar.

Sedangkan dana APBN 2018 diketahui Rp150 miliar untuk lahan Penlok 93,5 hektar, sudah bebas 76.6 hektar dan di perubahan APBD Jabar sudah dialokasikan untuk 3,5 hektar.

Sebagai antisipasi kegagalan proyek proyek TPPAS Legok Nangka ini selesai sesuai target, maka Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memperluas dan memperpanjang lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.

”Direncanakan Sarimukti akan ditambah sekitar 20 hektar, dan diharapkan mampu mengatasi masalah sampah ini sebelum Legok Nangka bisa beroperasi,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Badan Anggaran DPRD Jawa Barat Abdul Haris Bobihue menambahkan, salah-satu dari 15 kegiatan prioritas di Perubahan APBD 2017 yaitu, pengadaan lahan untuk proyek TPPAS Legok Nangka. Anggarannya di perubahan ini kurang lebih Rp 2,1 miliar.

Anggaran Rp 2,1 miliar tersebut, lanjut Haris, lebih dialokasikan untuk pengadaan lahan IPAL (Instalasi Pengelohan Air Limbah). (mg2/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan