Program Sanitasi Miliki Anggaran Terbesar

jabarekspres.com, KERTASARI – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) telah mengelontorkan anggaran untuk progran Sanitasi berbasis masyarakat di 18 Kabupaten/Kota di Jabar.

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, program sanitasi ini dianggarkan cukup besar yang dberikan langsung kepada pemerintah daerah setempat.

Selain itu, melalui Pemerintah Pusat dan Islamic Development Bank (IDB) anggaran untuk Sanitasi juga telah dikucurkan sebesar Rp 56 Miliar pada tahap pertama dan sebesar Rp 26 Miliar di tahap ke dua.

“Kita harapkan ini bisa meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Jadi, makanya kalau sudah ada ini (Sanimas) harus dijaga dan dirawat baik-baik,”jelas Deddy ketika ditemui kemarin (19/11)

Dirinya menilai, program Sanimas tidak hanya menyediakan fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK), namun dilengkapi dengan pemipaan Instalasi Pengolahan Limbah (Ipal). Sehingga, air buangan dari laimbah rumah tangga terkelola terlebih dahulu.

“ini yang seharusnya dilakukan biar sungai-sungai kita tidak terus menerus tercemari oleh limbah,”kata Deddy.

Untuk APBD Pemprov sendiri program Sanitasi ini disebut Sabermas (Sanitasi Berbasis Masyaarakat). Pihaknya mengalokasikan anggaran pada 2015-2016 hinga Rp 611 Miliar untuk program sanitasi.

“Ini (anggaran sanitasi) yang terbesar dari seluruh provinsi di Indonesia,” ujar Deddy.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat Bambang Rianto menjelaskan, secara teknis air limbah dari MCK disalurkan melalui pipa ke dalam Ipal, sehingga setelah dilakukan pemrosesan di Ipal air sisa limbah yang dialirkan ke sungai sudah bersih dengan tingkat pencemarannya di bawah 30 miligram per liter.

“Jadi, jaringan pemipaan ini dengan pengolahannya Ipal komunal. Itu Ipal Kompak, Ipal ini temuan terbaru dari Kementerian PU (Pekerjaan Umum),”kata Bambang.

Selain itu, untuk pengolahannya disediakan sembilan kopartemen (lapisan penyaring) rumah bakteri dari botol-botol mineral dimodifikasi yang pada bagian akhir pada filter kompartemen karbon aktif dari arang.

“Yang kita terapkan seperti itu, sehingga kita lihat efluence (hasil akhir proses Ipal) bagus, sudah bersih dan sudah memenuhi syarat,” tambahnya.

Program Sanimas ini pun disambut baik oleh masyarakat Desa Pasirmulya. Kepala Desa Pasirmulya Rukma Supriyadi mengatakan, bahwa sebelum ada program Sanimas ini, masyarakat di desanya khususnya di Kampung Kaca Kaca Dua ini melakukan aktivitas buang air di sungai atau dilakukan di sembarang tempat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan