Program Gempungan Redam Kekerasan Pada Anak

jabarekspres.com, NGAMPRAH – Berdasarkan data dari Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat (KBB) hingga Agustus 2017 sudah terjadi 10 kasus kekerasan terhadap anak. Hal itu berdasarkan pendataan petugas Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos).

Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Barat, Maman S Sunjaya menyatakan, mealihat kondisi ini pihaknya menginstruksikan agar perlu penanganan lebih serius untuk masalah ini.

Dirinya menilai, berbagai faktor terjadinya kekerasan anak mulai dari faktor ekonomi, ketidakharmonisan rumah tangga, hingga faktor lingkungan yang buruk menjadi penyebab utama timbulnya kekerasan pada anak.

“Ini harus diselesaikan dari Hulu dan Hilir dengan melakukan upaya pencegahan,”jelas Maman ketika ditemui (3/9)

Menurutnya, penanganan dari hulu harus diselesaikan terlebih dahulu yaitu dengan cara peningkatan kesejahteraan masyarakat.

” Kalau masyarakatnya sejahtera, tidak akan ada kekerasan perempuan dan anak bahkan penjualan orangpun tidak ada,” kata Maman

Selain itu, adanya kasus kekerasan perempuan dan anak timbul dari faktor ekonomi. Artinya, sehebat apapun penanganan dan pencegahan kekerasan anak dan perempuan, jika persoalan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat tidak diselesaikan, maka kasus ini akan muncul setiap saatnya.
“Selama ini kita fokus penyelesaian di hilir saja, makanya harus fokus juga di hulu,” ujarnya.

Untuk menyelesaikan dia mengklaim, sudah melakukan pendataan jumlah warga miskin di KBB dengan memperhatikan kelompok Program Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) yang saat ini jumlahnya ribuan anggota.

“Dengan fokus terhadap jumlah warga miskin dan anggota Pekka maka sasaran untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat akan lebih efektif. Datanya harus valid sesuai dengan nama dan alamat warganya agar tepat sasaran,” katanya.

Bukti keseriusan dari pemerintah daerah ini dilakukan sejak 2015 lalu dengan menggulirkan program Gerakan Perempuan dalam Pembangunan (gempungan).

” Program ini terus dijalankan hingga 2018 mendatang agar tingkat kekerasan anak dan perempuan setiap tahunnya menurun,” paparnya.(drx/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan