Program Citarum Terus Jalan

jabarekspres.com, BANJARAN – Masih banyaknya limbah pabrik yang dibuang di sungai Citarum masih menjadi pekerjaan rumah sendiri bagi Pemprov Jabar untuk lebih serius menanganinya.

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, sebetulnya pemprov Jabar tidak tinggal diam muntuk mengatasi masalah pembuangan limbah di sungai Citarum ini.

Menurutnya Banyak program-program yang sudah dijalankan. Bahkan sampai saat ini terus dilakukan. Namun, kondisi sungai Citarum diakui masih belum ada perubahan berarti.

Kendati begitu, Dia mengakui untuk masalah Citarum tidak akan sampai berhenti disini saja. Sebab, mengatasi masalah Citarum tidak semudah membalikan telapak tangan. Apalagi, ditambah dengan banyaknya prilaku manusia yang belum menyadari mengenai pentingnya air sungai.

“Upaya ini akan terus dilakaukan tidak sampai disini karena sungai Citarum memiliki fungsi Vital bagi masyarakat Jabarm”jela Deddy ketika ditemui kemarin (11/10)

Deddy mengakui, setelah larangan membuang sampah ke sungai menjadi berkurang saat ini, diketahaui kondisi Citarum belum terbebas dari pencemaran limbah pabrik. Sehingga, tindakan tegas harus diberlakukan.

Dirinya memaparakan beberapa Program untuk pemulihan Citaru sudah dilakukan diantaranya gerakan Citarum Bestari yang melibatkan ribuan anggaota TNI dan masyarakat. Hal ini dibuat agar program itu secara tidak langsung mengedukasi masyarakat itu sendiri.

Selain itu, Pembinaan kelompok masyarakat di berbagai desa dengan membentuk Eco Village akan terus digerakan. Sehingga, harapannya masyarakat ini akan menjadi aktivis lingkungan sungai yang terus menyosialisasikan dan ikut menjaga Citarum.

Deddy menuturkan, salah satu upaya yang tak kalah pentingnya adalah mengajak para pengusaha-pengusahan melakukan pengelolaan limbahnya dengan cara yang benar. Namun, upaya ini sepertinya belum memdapat respon yang baik.

Akhirnya langkah terakhir pihak pemprov dengan melakukan tindakan tegas membawa masalah pencemaran sungai ke ranah hukum. Namun, upaya ini bukan tidak menemui kendala. Sebab, banyak dari pengajuan perkara yang dilkukan Pemprov dikalahkan di pengadilan.

“Pemprov itu telah mengundang beberapa kali pemilik pabrik namun ada yang datang dan tidak datang,”ucap Deddy dengan nada kesal.

Deddy menambahkan, Untuk menuntaskan Citarum salah satu caranya adalah dengan mengganti semua tempat IPAL Komunal dengan Teknologi baru. Namun, berbiaya murah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan