Praktik Pungutan Liar Masih Marak

jabarekspres.com, GARUT – Destinasi wisata alam di pantai Garut Selatan selalu ramai dikunjungi wisatawan setiap memasuki hari libur. Terlebih pada libur lebaran bisa mencapai puluhan ribu pengunjung setiap harinya. Termasuk diantaranya kawasan wisata Pantai Rancabuaya yang terletak di Desa Purbayani, Kecamatan Caringin.

Memiliki banyak keindahan alam dari laut hingga pantai yang membentang sejauh mata memandang, menjadi daya tarik bagi sejumlah wisatawan lokal maupun luar Garut. Terlebih saat ini banyak ditemukan destinasi wisata alam baru diantaranya air terjun di dekat lokasi pantai Garut Selatan.

Namun, saat ini di beberapa tempat wisata dinilai masih kekurangan sejumlah fasilitas umum serta manajemen dalam pemeliharaan kawasan dari pihak terkait, sehingga perlu dibenahi demi meningkatkan kualitas tempat wisata yang aman, nyaman, bersih untuk menciptakan kenyamanan bagi pengunjung.

“Kalau suasana alam seperti pantai dan lautnya sangat indah. Tapi, yang mengganggu kenyamanan selama berwisata itu sampah berserakan di tepi pantai bahkan sampai ke tengah laut, ketika naik perahu sampah menghiasi tengah laut,” ujar Angga (26) salah seorang wisatawan asal Perumahan Cempaka, Kelurahan Lebakjaya, Kecamatan Karangpawitan saat ditemui di pantai Rancabuaya, sabtu (1/7) lalu.

Lanjutnya, pihak terkait khususnya pemerintah harus menyediakan sejumlah fasilitas umum bagi pengunjung. Mulai dari toilet gratis, tempat berteduh, fasilitas ibadah dan fasilitas kebersihan di sekitar pantai.

Selain kurangnya fasilitas dan manajemen keberhasilan sekitar pantai, aksi pungutan liar masih terjadi di hampir setiap sudut kawasan wisata pantai Garut Selatan.

“Mulai dari parkir, hampir mindahin mobil untuk keperluan wisata disana ada saja pungutan, seperti di Rancabuaya parkir ditarif Rp 25 ribu, itu mahal, pas pindah ke titik lain ditagih lagi, padahal kita pad masuk sudah bayar tiket, begitu juga di Puncak Guha, kita masuk bayar tiket, didalam ada lagi buat masuk parkir, dan pas keluar parkir ada lagi (pungutan liar, red) karena tidak ada istilah tiketing atau lainnya sebagai penanda kita bayar dan masuk ke PAD,” keluh Gege, salah seorang wisatawan lainnya asal Kota Bandung yang berkunjung ke pantai Rancabuaya.

Tinggalkan Balasan