Poros Baru Godok Kandidat

jabarekspres.com, BANDUNG – Koalisi Poros Baru (PAN, PPP, Demokrat dan Gerindra) sepakat akan menggodok nama-nama calon kandidat yang diusung oleh masing-masing partai. Nantinya, hasil perhitungan tersebut akan dijadikan rekomendasi dalam memutuskan nama bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung oleh koalisi Poros Baru.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerindra Jawa Barat Mulyadi mengatakan, ada beberapa poin yang disepakati bersama. Pertama, koalisi Poros Baru sepakat, masing-masing partai akan mengusulkan nama-nama bakal calon gubernur dan wakil gubernur. Yang nantinya nama-nama tersebut akan disurvei untuk melihat siapa yang menjadi kandidat kuat.

”Kita sepakat masing-masing partai untuk menunjuk lembaga survei yang memiliki kredibilitas untuk acuan survei kandidat yang akan diusulkan masing-masing partai,” paparnya kepada Jabar Ekspres usai rapat internal koalisi Poros Baru di kantor DPD Jawa Barat Partai Gerindra, kemarin (11/10).

Nama-nama yang diusulkan tersebut, jelas Mulyadi, dari Partai Demokrat mengusulkan Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat Iwan Sulandjana, Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf dan Herman Khoeron. Sedangkan dari PPP, mengusulkan nama Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum dan Asep Maoshul.

”Dan PAN hanya mengusulkan satu nama yaitu, Desy Ratnasari,” jelasnya.

Kemudian dari Partai Gerindra, nama yang diusulkan yaitu dia sendiri: Mulyadi yang merupakan hasil rapat pimpinan cabang di 27 kabupaten kota dan rapimda. Serta nama Burhanuddin Abdullah yang ditunjuk langsung Ketua Umum Partai Gerindra untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat.

Selain itu, dalam rapat juga disepakti bahwa Poros Baru akan terus berkomitmen untuk tetap bersama dalam kontestasi Pilkada Jabar 2018 di 16 kabupaten/kota. Termasuk komitmen di Pilgub. ”Hal ini penting ditegaskan untuk mencari yang terbaik supaya dapat memenangkan Pilkada Jabar 2018,” lanjutnya.

Dia juga memerinci, koalisi Poros Baru pun sepakat untuk membuat formulasi untuk lebih meningkatkan marwah partai di daerah. Sebab, daerah lebih mengetahui kondisi real di lapangan dibandingkan di pusat.

”Untuk itu, kami (Poros Baru, Red) akan mengedepankan kerja-kerja partai di daerah yang nantinya akan dilaporkan ke pengurus pusat,” tegasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan