Pilkada Dibayangi Cuaca Ekstrim

bandungekspres.co.id, JAKARTA – Hari ini (15/2), pelaksanaan pilkada 2017 digelar. Di gelombang ke dua ini, ada 41.205.115 pemilih yang akan menentukan masa depannya di 106.010 TPS. Berbeda dengan sebelumnya, pada pelaksanaan kali ini semua daerah yang terdaftar dipastikan tidak ada yang tertunda.

Meski beres secara administratif, potensi ancaman ketidakserentakan muncul dari faktor eksternal. Yakni adanya cuaca ekstrim di sejumlah wilayah.

Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, secara prinsip, 101 daerah peserta Pilkada sudah siap melaksanakan pemungutan suara hari ini. Bahkan, semua keperluan logistik pemungutan sudah sampai di lokasi.

”Sekarang mudah-mudahan serentak. Kecuali ada faktor eksternal yang tidak bisa kita antisipasi (bencana alam, Red),” ujarnya di Hotel Burobudur, Jakarta, kemarin.

Diakuinya, ada sejumlah daerah yang dilaporkan masih terkena dampak cuaca ekstrim. Di antaranya Kabupaten Pandeglang, Lebak, Pati, dan sejumlah wilayah lainnya di Indonesia timur. Meski demikian, dia menegaskan kondisinya masih memungkinkan dilakukan pemungutan suara.

Sebagai antisipasinya, pihaknya sudah menginstruksikan agar dilakukan penyesuaian lokasi TPS jika sewaktu-waktu ada kondisi alam yang tidak terduga. ”Nanti dilihat dari relokasi pemilihnya di sana, misalnya ditempatkan di pengungsian, nanti di sana akan didirikan,” imbuhnya. Selain aman, syarat mendirikan TPS harus aksesibel.

Meski dibayangi cuaca yang kurang bersahabat, mantan Ketua KPU Jawa Barat itu berharap semangat pemilih untuk datang ke TPS tidak redup. Sebab, semakin tinggi tingkat partisipasi pemilih, maka kualitas dan legitimasi atas kepala daerah terpilih lebih kuat.

Dalam Pilkada kali ini, terangnya, KPU menetapkan angka partisipasi sebesar 77,5 persen. Angka tersebut meningkat dari capaian partisipasi pada pilkada 2015 lalu yang berkisar di angka 69 persen. Dengan sejumlah upaya yang dilakukan, dia optimis hal tesebut bisa tercapai. ”Mudah-mudahan ekspektasi yang kita lakukan bisa tercapai,” tuturnya.

Berdasarkan data yang dihimpun, adanya bencana alam sempat mempengaruhi proses tahapan Pilkada. Di Pati misalnya, sejumlah TPS dilaporkan mengalami sejumlah pergeseran lokasi. Sementara di Banten, banjir yang menerjang sejumlah wilayah membuat distribusi logistic sempat terhambat.

Sementara itu, Koordinator Jaringan Pendiikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz mengatakan, adanya cuaca yang tidak stabil menjadi tantangan sendiri buat penyelenggara. Pasalnya, antusiasme masyarakat dalam memilih mengalami penurunan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan