Pilkada Cimahi Kurang Bergairah

bandungekspres.co.id , CIMAHI – Kurang dari sebulan waktu pencoblosan kepala daerah baru Kota Cimahi. Akan tetapi, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Cimahi terasa kurang bergairah dan sepi. Bahkan untuk Pemilih Pemula siswa SMA/SMK pengenalan Calon Walikota dan Wakil Walikota dinilai sangat minim.

”Sepi dan kurang bergairah. Apalagi di sekolah nyaris tak terdengar,” ungkap Kepala SMA Pasundan 3 Cimahi Ujang Suarsa, kemarin (19/1).

Hal senada diungkapkan, Subario Kepala SMK Pasundan 3 Cimahi. Menurutnya informasi calon walikota bagi siswa SMK malah tertutup. Bahkan, para siswa hanya mengetahui kasus yang menimpa Wali Kota Cimahi non-aktif Atty Suharti ditangkap KPK.

”Siswa SMK sebagai pemilih pemula rata-rata pengguna media sosial,” ungkapnya.

Dalam sosial media tersebut kasus yang menimpa salah satu calon Wali Kota Cimahi lebih update. ”Hanya untuk pilihan pemilih pemula, partai tidak berpengaruh tapi lebih cenderung ke sosoknya,” tegas Subaryo.

Lain lagi kepala SMA Pasundan 2 Cimahi, Tata Hidayat menurutnya sosialisasi di SMA sudah dua kali dilaksanakan. Terutama untuk waktu pelaksaan Pilkada para siswa sudah mengetahuinya. ”Seharusnya calon lebih gencar menyosialisasikan dirinya. Begitu juga dengan program yang akan dilakukan ke depan. Apalagi dengan masa kampanye yang panjang,” kata Tata Hidayat.

Berbeda lagi Guru SMP Negeri 2 Cimahi yang mantan Kepala SMPN 9 Cimahi, menurutnya ada rasa ketakutan memilih di kalangan guru dengan kejadian yang menimpa kasus salah satu calon Wali Kota Cimahi, Atty Suharti. Ditambah lagi larangan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk berkampanye akhirnya sekedar pembicaraanpun jarang terjadi.

”Guru rata-rata apatis, siapa saja yang terpilih mangga” ucap Agustia Daniswara. (bun/nit)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan