Petani Percepat Panen Cabai

bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Para petani cabai rawit terbesar di Kampung Pasir Angling, Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, mempercepat panen sebelum waktunya. hal ini karena aji mumpung tingginya harga cabai di pasaran yang mencapai angka Rp 110 ribu per kg.

Endi, 38, petani cabai mengaku, tingginya harga cabai dipengaruhi curah hujan yang secara terus-menerus hingga menghambat masa panen. ”Terpaksa kami lakukan panen lebih awal, meskipun cabai rawit belum memasuki masa panen,” kata Endi kepada wartawan di Ngamprah kemarin (20/2).

Hal itu juga dilakukan, kata dia, seiring permintaan pasar dan konsumen. Karena memang permintaan di pasar tetap saja tinggi untuk memenuhi konsumsi konsumen.

”Hujan membuat pertumbuhan cabai lambat, tapi untung buat petani. Mumpung harganya lagi tinggi, soal usia cabai, itu nomor dua selagi tidak ada yang komplain. Soalnya panen lebih awal diharga tinggi menjadi keuntungan yang berlipat buat petani di sini,” tuturnya.

Selain karena curah hujan, lanjut dia, tingginya harga cabai rawit diakibatkan jumlah hasil panen yang terus berkurang akibat kondisi tanah yang sudah kurang bagus. Sementara tingginya harga cabai membuat para petaninya harus ekstra keras bahkan harus tidur di kebun. ”Karena memang di musim seperti ini rawan sekali pencurian cabai. Makanya harus terus dijaga,” ungkapnya.

Selain tidur di kebun, dirinya bersama empat pegawai yang bekerja di perkebunan tersebut telah sepakat ronda rutin untuk menjaga lahan garapan. ”Sebetulnya ronda ini sudah diadakan dari dua tahun lalu setelah ada kejadian pencurian hasil panen di kebun sebelah. Tapi sekarang lebih diperketat aja biar tetap waspada,” katanya.

Terpisah, Petugas Balai Besar Penyuluhan Pertanian (BBPP) Lembang, Shinta Andayani menuturkan, tingginya harga cabai, disebabkan kawasan di daerah Lembang itu kurang bagus untuk ditanami cabai rawit. Sebab tanaman jenis cabai lebih cocok ditanam di daerah rendah yang cenderung memiliki cuaca panas, seperti di Subang, Ciamis, Garut dan Cianjur.

Untuk mengantisipasi harga cabai yang tidak terkendali, Shinta menganjurkan kepada masyarakat, khususnya bagi ibu rumah tangga untuk menanam cabai sendiri. ”Kita imbau tanam saja cabai di masing-masing rumah. Karena mudah dan tidak mahal harganya,” tandasnya. (drx/fik)

Tinggalkan Balasan