Petani Lahan Garapan di Saguling Resah

jabarekspres.com, CILILIN – Petani lahan garapan di Waduk PLTA Saguling saat ini mulai resah. Sebab, dalam beberapa hari terakhir intensitas hujan yang tinggi ditakutkan debit air di Waduk Saguling akan meluap menggenangi sawah para petani.

Salah seorang petani penggarap Rohidin (40) mengatakan, di daerah Rancapanggung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dirinya bersama petani lainnya tengah menanam jagung. Namun, bila melihat Debit air Waduk Saguling yang selalu naik membuat dia khawatir air akan melimpah menggenangi lahan pertaniannya.

“Saya berharap hujan sekarang, intesitasnya agak berkurang karena saya baru menanam jagung dan masih membutuhkan waktu yang masih lama ”ucap Rohidin ketika ditemui kemarin (08/10).

Dirinya meminta, kepada pengelola waduk Saguling agar bisa mengatur kondisi air waduk tersebut. Sehingga limpahan air bisa diminimalisir tidak membanjiri lahanya. Sebab, bila ini terjadi sudah dipastikan tanaman jagung yang sebenatar lagi akan di panen ini akan terendam.

“Jika sudah terendam dengan air maka daun padi tersebut seketika berubah warna dari yang tadinya hijau menjadi menguning dan akhirnya mati,”kata Rohidin.

Dirinya menilai, dipilihnya tanaman jagung untuk ditanah dilahan garapan karena masa tanam Jagung tidak membutuhkan waktu lama dan bisa cepat dipanen. Terlebih, lahan yang di garapnya tersebut milik PT Indonesia Power yang hanya dimanfaatkan sekedar untuk menanam saja.

Dirinya mengakui, menanam Jagung dibibir waduk sangat beresiko akan tergenang bila air waduk Saguling meluap. Namun, karena dia tidak memiliki lahan dan usaha lain memanfaatkan lahan kosong ini adalah salah satu jalan untuk mempertahankan hidupnya.

“Sayamah hanya bisa berdoa saja semoga airnya surut dan tidak menggenagi Jagung ini,”tutur Rohidin.

Rohidin mengaku, menggarap lahan tersebut sudah dilakukan turun temurun dari orang tuanya. Namun, menanam Jagung ia lakukan bila air waduk surut saja. Bahkan untuk lahannya sendiri sudah diberikan ijin oleh petugas pengelola.

Rohidin memaparkan, untuk menanam lahan jagung di bibir waduk ini dirinya bersama petani penggarap lainnya secara patungan membeli bibit jagung dan pupuk. Sehingga, harapannya cuma satu, agar cura hujan tidaklah terlalu tinggi.

Tinggalkan Balasan