Petani Dilatih Cara Mengelola Kopi

SOREANG – Memiliki potensi produksi kopi berkualitas Pemerintah Kabupaten Bandung (Pemkab) mengajak para pelaku usaha dan petani kopi untuk mempelajari cara meracik kopi ala Barista.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian  (Disperin) Popi Hopipah, mengatakan produksi kopi di Kabupaten Bandung sebetulnya memiliki peluang besar. Sebab, beberapa kopi yang di tanam di wilayah Kabupaten Bandung sudah menjadi kopi terbaik yang diakui kualitasnya di dunia.

“Ini didukung oleh keuntungan faktor lingkungan sehingga mampu menghasilkan komoditas kopi yang berkualitas tinggi dan dapat bersaing dengan pasar global,”jelas Popy ketika ditemui kemarin (15/12)

Dirinya menuturkan, melalui pelatihan ini pihaknya mendorong kepada para petani kopi agar bisa meracik kopi dan mengembangkan usaha secara mandiri. Sebab, dengan menjamurnya kedai atau kafe kopi menjadi peluang besar bagi para petani kopi sebagai pemasok.

Sementara itu, kepala Bidang Industri Agro Disperin Neneng Zaenar Riani menjelaskan, pelatihan Barista yang digelar, baru menginjak pada level dan masih membahas materi dasar yaitu mengenai perkembangan pasar kopi di dunia.

“Dijelaskan juga tentang tren minum kopi serta kreativitas barista dalam menyajikan minuman berbahan dasar kopi,” ujar Neneng.

Dia berpendapat, keanekaragaman citarasa dan aromanya yang khas sesuai lingkungan geografisnya, membuat kelompok masyarakat Kabupaten Bandung membentuk dalam Masyarakat Perlindungan Geografis (MPIG) dan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat mendaftarkan produknya.

Dengan adanya potensi tersebut, kata Dia telah banyak dilakukan program pembinaan dan pengembangan IKM (Industri Kecil dan Menengah) kopi sejalan dengan visi dan misi Kabupaten Bandung yaitu keberpihakan terhadap pemberdayaan para pelaku IKM.

“Program peningkatan kemampuan teknologi industri yaitu peningkatan SDM bidang barista kopi, dalam rangka menjamin penumbuhan IKM kopi untuk mencetak wirausaha baru, sekaligus mengembangkan keahlian dan kemampuan SDM industri kopi skala kecil dan menengah,” paparnya. (yul/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan