Permainan Tradisional Harus Dikembangkan Di Sekolah

jabarekspres.com, CIMAHI – Berbagai jenis permainan tradisional seperti Gobak Sodor, Eggrang, Petak Umpet sebetulnya memiliki nilai sosial bagi anak-anak yang melakukan permainannya.

Sigit Pramono sekertaris Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Formi) Jawa Barat berpendapat

Jenis permainan tradisional saat ini sudah jarang dimainkan oleh anak-anak. Hal ini diperuhi oleh banyaknya permainan yang menggunakan teknologi. Sehingga, anak anak enggan memainkannya.

Sigit mengakui, Permainan tradisional memiliki nilai positif dan Kogitif, sosial dan kerja sama. bahkan permainan tradisional ini bersifat gerak dan menciptakan tubuh menjadi sehat.

Unsur Olah Raganya ada, maka permainan tradisional bias juga di barengi dengan mata pelajaran olah raga,”jelas

Sigit ketika di temui usai pelantikan Ketua Formi, Kota Cimahi, kemarin (17/9)

Dirinya menuturkan, Dinas pendidikan di Kabupaten/Kota seharusnya bisa menangkap ini. Sebab dengan terus mengembangkan permainan tradisional dapat juga mengajak anak-anak melestarikan budaya.

Menurut Sigit, olahraga rekreasi masyarakat ini juga sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan masyarakat dan meningkatkan kebiasaan hidup sehat masyarakat.

“Makanya Pengurus yg baru ini harus membina dan menyosialisasikan olahraga ini. Karena di Cimahi ini saya lihat induknya sudah lengkap,” katanya.

Ketua Formi Cimahi, Enang Sahri mengaku akan berusaha meningkatkatkan minat dan partisipasi olahraga rekreasi masyarakat Kota Cimahi sampai di atas 20 persen dalam lima tahun ke depan.

Namun, jika harus masuk ke sektor pendidikan formal, sambung Enang, perlu dilakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Pemuda dan Olaharaga.

“Kan sekarang baru 16 persen tingkat pertisipasinya. Kita mencoba juga agar menjadi muatan lokal juga di sekolah mudah-mudahan ada dukungan dari Dinas Pendidikan dan Pemuda dan olahraganya,” ujar Enang.

Epi Hanapiah Kepala Dinas Kebudayaan Olahraga dan Pariwisata, Kota Cimahi yang turut hadir dalam kegiatan pelantikan kemarin menambahkan, pihaknya sangat setuju jika olahraga tradisional kembali dimasukan dalam mutan lokal di sekolah.

“Olahraga tradisional masyarakat ini bisa manfaatkan untuk metode pembelajaran kepada siswa didik di sekolah seperti SD dan SMP. Selain itu, kalau olahraga ini sudah berkembang nanti bisa menjadi potensi wiasata,” ujar Epi.

Tinggalkan Balasan