Perempuan Harus Paham Bahaya Kanke Serviks

jabarekspres.com, NGAMPRAH – untuk mencegah terjangkitnya penyakit kanker serviks Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Bandung Barat tengah gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya kaum perempuan.

Pemkab Bandung Barat terus melakukan sosialisasi akan pentingnya mendeteksi kanker serviks sejak dini. Saat ini, tercatat jumlah perempuan yang mengikuti tes ini masih minim hanya sekitar 100 orang yang mengikuti tes per tahun, sedangkan total pasangan usia subur (PUS) mencapai 331.420 orang.

“Setiap tahunnya kami lakukan sosialisasi akan bahayanya kanker ini sekaligus memberikan pelayanan pemeriksaan kanker tersebut,” Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi pada Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak KBB Aam Latifah kemarin (12/6).

Menurutnya, bagi perempuan pemeriksaan sejak dini harus dilakukan. Pasalnya, jika dibandingkan dengan total pasangan usia subur, yang sudah ikut tes papsmear masih sedikit. Hal ini mungkin disebabkan masih banyak yang takut menjalaninya

Menurut Aam, kanker serviks memang cukup sulit dideteksi lantaran sering kali tidak ada keluhan dari penderitanya. Berbeda halnya dengan kanker payudara misalnya, bisa diketahui lebih dini ketika ada benjolan pada payudara.Namun, gejala kanker serviks bisa diwaspadai bila pada vagina terjadi keputihan dan haid yang tidak normal.

Aam menuturkan, di KBB tes papsmear ini masih barang langka bagi para pasangan usia subur. Hal ini di antaranya disebabkan kekhawatiran mereka untuk menjalani tes tersebut.

“Sebab, untuk menjalani tes ini, pasien harus mengangkang lebar. Mungkin mereka takut jika terjadi apa-apa,” katanya.

Aam menambahkan, kasus meninggalnya Julia Perez akibat kanker serviks membuat pihaknya lebih waspada. Dia mengaku akan meningkatkan sosialisasi mengenai bahaya kanker serviks terutama kepada para remaja dan pasangan usia subur.

Penyakit kanker serviks bisa disebabkan berbagai hal, seperti melakukan hubungan seks bebas, berganti-ganti pasangan, melahirkan dengan jarak terlalu dekat, hingga faktor keturunan. Pemeriksaan papsmear bisa membuat penanganan kanker serviks lebih cepat sebelum kondisinya memburuk.

“Dalam pemeriksaan hanya mengambil cairan di dalam vagina. Sehingga tidak usah takut. Kami juga imbau setiap perempuan dalam kurun waktu satu tahun harus melakukan pemeriksaan satu kali saja,” ujarnya. (drx/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan