Pengganti Lapang Krida Dipertanyakan

bandungekspres.co.id, CIMAHI– Beralih fungsinya Lapang Krida menjadi Ba  ngu-nan Technopark, merupakan hal yang menyakitkan bagi war ga Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan.Pa-sal  nya secara historis, lapangan Krida dibangun oleh ma sya-rak at Kelurahan Utama dengan cara gotong royong tanpa bantuan pihak manapun, tetapi saat ini malah dibangun Pemkot Cimahi untuk Gedung Techno park.

”Sesuai janji dari pihak Pemkot, akan ada lahan pengganti untuk lapang Krida tersebut. Tetapi saat ini belum ada kejelasannya kapan itu di lakukan,” ungkap tokoh masyarakat Ke lu rahan Utama, Nunu Nugraha, saat dialog dengan Calon Wakil Wali Kota Cimahi Ngatiyana, di RW 02 Kelurahan Utama. Kemarin.

Menurut dia, warga Kelurahan Utama akan terus menagih janji tersebut sampai bisa direalisasikan. Jika hal tersebut tidak terealisasi akan menjadi pekerjaan rumah bagi wali kota dan wali kota yang terpilih di Pilkada 2017 ini. ”Ikatan emosional warga Utama dengan Lapang Krida ini sangat kental, jadi soal lahan peng-gan ti Lapang Krida harus di-rea la isasikan oleh wali kota terpilih nanti,” ungap warga.

Sementara, saat ditemui di ruang kerjanya, Sekretaris Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Kota Cimahi Cha-ni fa jh Listyraini mengatakan pada tahun anggaran 2016 pihak Pemkot Cimahi sudah mengangarkan dana Rp 36 Miliar untuk pembelian lahan yang akan digunakan untuk Akademi Komunitas dan peng-ganti lahan Lapang Krida Uta-ma , tetapi dana tersebut tidak bisa terserap oleh Dinas Tek-hnis karena ada persyaratan yang tidak bisa terpenuhi.

”Anggaran untuk pembelian lahan tersebut akhirnya tidak digunakan pada 2016 lalu,” jelasnya. Dikatakan Chanifah, pada APBD 2017 ini tidak ada alokasi dana APBD untuk pembelian lahan Lapang Krida. Sehingga hal itu menjadi bahan perhatian bagi Pemkot Cimahi untuk tetap merealisasikan janjinya kepada warga kelurahan Utama . (bun/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan