Pengerjaan Proyek Jalan Alternatif Dago Digeber

jabarekspres.com, DAGO – Sekretaris Kota Bandung Yossi Iroanto mengaku sedang menggeber proyek jalan alternatif di sekitar dago agar kemacetan di jalan Dago saat akhir pekan bisa dikurangi. Jalan sepanjang 300 meter tersebut akan mengalihkan arus lalu lintas dari arah dago atas, valley, kontinental menuju kearah pusat kota.

“Ini nggak boleh diperparah dengan lelangnya yang telat. Saya tekankan demikian pada mereka (SKPD),” kata Yossi di Antapani Bandung, Sabtu (25/3).

Dia mengatakan bahwa seharusnya proyek tersebut sudah bisa digarap sejak tahun 2016 lalu, namun terkendala masalah status tanah dan izin dari pemerintah pusat yang memiliki kewenangan memberikan izin. Padahal, lanjut dia, anggarannya sudah disiapkan oleh perintah kota Bandung dan secara teknis pekerjaannya tak sulit.

“Status tanahnya Eigendom Verponding (Tanah milik pemerintah kolonial Belanda yang menjadi milik pemeritah RI ketika Indonesia merdeka) jadi pemerintah pusat yang punya izin,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa Detail Engineering Design (DED) proyek tersebut sudah selesai sejak tahun 2011 lalu. Karenanya untuk melakukan percepatan Lurah dan Camat setempat harus sudah menyerahkan daftar nama warga yang menempati tanah tersebut agar segera di relokasi ke Rusun Rancacili.

Sementara itu pembangunan Apartemen Rakyat di Kelurahan Dago Kecamatan Coblong Kota Bandung akan dilengkapi fasilitas usaha bagi warga yang menempatinya. Bangunan yang bakal menghabiskan dana sebesar Rp 40 Miliar tersebut disiapkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) termasuk waga setempat yang terkena gusuran.

“Pak Arif (Kepala SPKP3 Kota Bandung) akan lahan usaha di lantai bawah agar tukang lotek, tukang tambal ban, warung kecil yang terkena proyek bisa tetap memiliki lahan usaha,” kata Sekda.

Dia mengungkapkan bahwa total lahan yang dibebaskan mencapai 5.000 meter dan sempat terkendala Pembebasannya di tahun 2016 lalu. Oleh karena itu Yossi  menegaskan tahun ini Pemkot Bandung akan menyelesaikan pemebebasan tanah yang masih tersisa dan sekaligus menyelesaikan pembangunan fisik apartemen maupun jalan masuknya.

“Pembebasan selesai tahun  ini dan tahun ini juga  pembangunannya selesai. Anggaran untuk aspal Rp 15-20 Miliar sementara apartemen rakyatnya,  berdasarkan penilaian awal akan menelan  biaya sekitar Rp 40 miliar,” sebutnya.

Tinggalkan Balasan