Pengalihan Arus Timbulkan Kerugian

bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Pengalihan arus kendaraan ke Jalan Arteri Padalarang-Purwakarta akibat pergeseran Jembatan Cisomang di ruas Jalan Tol Purbaleunyi, Kabupaten Purwakarta, dinilai telah menimbulkan dampak yang merugikan bagi sebagian besar masyarakat Kabupaten Bandung Barat. Hal tersebut diungkapkan Direktur Pusat Kajian Politik Ekonomi dan Pembangunan (Puskapolekbang) KBB, Holid Nurjamil kepada wartawan di Ngamprah, Rabu (11/1).

”Salah satu kerugian di antaranya dialami oleh para pengusaha petani ikan terapung Purwakarta saat melakukan pengiriman ikan. Karena pengiriman ikan mengalami kendala sehingga banyak ikan mati dalam perjalanan,” katanya.

Dia menyebutkan, kerugian selain pengiriman ikan, dampak kemacetan juga dirasakan oleh para sopir angkutan pedesaan trayek Cipeundeuy-Padalarang. Pasalnya, sering terjadinya kemacetan menyebabkan ikut berkurangnya angkutan dari yang biasanya 4 rit menjadi 2 rit. ”Sehingg bakal sepi penumpang dan merugikan para sopir,” paparnya.

Holid menambahkan, dampaknya juga berpengaruh pada psikologis pengguna jalan. Akibat rasa takut yang timbul lantaran meningkatnya jumlah kendaraan besar yang melintas ke Jalur Padalarang-Purwakarta. ”Masyarakat yang melakukan mobilitas dari Cikalongwetan ke Padalarang yang berjarak 18 kilometer biasanya cukup ditempuh dengan 30 sampai 45 menit, sekarang bisa  2 sampai 3 jam perjalanan,” ujarnya.

Terkait hal itu, kata Holid, pihaknya mendorong pemerintah daerah, Jasa Marga, dan Perhutani untuk segera mempercepat pembangunan interchange warung domba Cikalongwetan.

Dirinya menilai, dengan adanya interchange tersebut, bisa mengurangi tingkat kemacetan jika terjadi hal yang sama dikemudian hari. ”Secara ekonomi juga akan mempercepat proses distribusi barang dan juga akan mempercepat pembangunan wilayah Cipeundeuy dan Cikalongwetan termasuk untuk pengembangan industri,” terangnya.

Jalan Padalarang-Purwakarta yang sebelumnya tidak begitu ramai dilalui oleh kendaraan besar, saat ini volume kendaraannya jadi meningkat. Bukan hanya kendaraan truk, sejumlah bus penumpang dari arah Jakarta pun saat ini banyak melalui Jalan Padalarang-Purwakarta. Antrean kendaraan besar terkadang tampak di pertigaan sebelum masuk pintu Tol Cikamuning Padalarang dan pintu perlintasan kereta api di Jalan Padalarang-Purwakarta.

Terpisah, Kepala Seksi Managemen dan Rekayasa pada Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat, Fauzan mengaku, volume kendaraan besar jadi meningkat pasca diberlakukannya pengalihan arus kendaraan. Kendaraan besar khususnya truk yang biasanya hanya 100 kendaraan/hari, saat ini meningkat dengan rata-rata 500 kendaraan/hari.

Tinggalkan Balasan