Penanganan Banjir Rancaekek Kudu Tuntas

jabarekspres.com, BANDUNG – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa meminta semua pihak memiliki komitment yang kuat dalam penanganan banjir rancaekek yang selama ini sering terjadi. Terlebih saat ini telah dilakukan kesepakatan bersama dalam penanganan banjir di wilayah Rancaekek.

”Tentunya harus ada komitment yang kuat dari semua pihak untuk penanganan banjir Rancaekek ini,” jelas Iwa kepada wartawan, Jumat (7/4).

Diungkapkan Iwa, pihaknya telah menggelar rapat dan meninjau lokasi penyebab banjir di wilayah PT Kahatex, termasuk memantau penanganan yang dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum di sejumlah sungai yang masuk wilayah Kabupaten Sumedang.

Dimana dalam rapat yang dihadiri perwakilan dari Pemkab Sumedang, Kabupaten Bandung, BBWS, PT Kahatex dan Apindo ini pihaknya meminta semua pihak saat ini berhenti saling menyalahkan dan focus melakukan penanganan sesuai kewenangan.

”Rapat tadi kita sepakat selesai saling menyalahkan, semua melakukan upaya perbaikan,” katanya.

Diungkapkan Iwa, penanganan banjir yang terjadi di wilayah Rancaekek Kabupaten Bandung dan Jalan Raya Bandung-Garut yang masuk dalam wilayah Kabupaten Sumedang serta Jalan Raya Garut-Bandung yang masuk wilayah Kabupaten Bandung sudah bertahun-tahun tidak tuntas karena masing-masing pihak bekerja sendiri-sendiri.

Padahal penanganan banjir di Rancaekek perlu keterlibatan semua pihak.

”Dalam hal ini kabupaten Bandung dan Sumedang tidak usah saling menyalahkan. Ini masalah bersama, semua pihak termasuk masyarakat harus membantu penanganan ini terutama tidak buang sampah sembarangan. Tadi kami, Kabupaten Bandung, Sumedang, industri, dan pengusaha sepakat,” katanya.

Dikatakannya, saat ini pihak BBWS dan BPJN tengah melakukan penanganan darurat sebagai solusi pertama mencegah banjir. Terkait itu pihaknya meminta agar Apindo mengkoordinasikan anggotanya di kawasan tersebut untuk mengalirkan CSR membantu penanganan darurat yang tengah dilakukan terutama di lokasi industri masing-masing.

”Alhamdulilah sudah ada kesepakatan, tinggal teknisnya hari ini juga dibahas,” paparnya.

Selain itu lanjutnya, seluruh pihak pun perlu terus mengkampanyekan pada masyarakat yang berada di aliran sungai di wilayah tersebut untuk membangun budaya tidak membuang sampah ke sungai. Terlebih kebiasaan buruk tersebut akan mempersulit penanganan di lapangan, mengingat buangan sampah sangat mudah menutup aliran sungai.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan