Pemprov Alokasikan Rp 20 M Subsidi Pasar Murah

jabarekspres.com, Bandung – Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan, stok bahan pokok aman jelang Ramadan dan Lebaran 2017. Di samping itu, Kemendag juga menjamin, kenaikan harga akan lebih terkontrol.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, inflasi yang terjadi di Jawa Barat masih sangat rendah dengan 2,75 persen di bawah rata-rata nasional sebsar 3,61 persen. Penyebab inflasi tersebut, utamanya didorong kenaikan tarif dasar listrik, beras, daging sapi dan perpanjangan STNK.

”Untuk menanggulangi inflasi ini, salah satunya dengan cara revitalisasi pasar tradisional,” ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, usai Rakor Identifikasi Barang Kebutuhan Pokok Menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 1438 Hijriyah, kemarin (4/5).

”Dengan data inflasi di setiap sektor, maka kita akan mampu mengendalikan inflasi yang akan terjadi di bulan Ramadan,” tambahnya.

Enggar menjelaskan, yang menikmati kenaikan harga saat Ramadan adalah para tengkulak dan spekulan. Sebaliknya, para petani dan perternak tidak pernah menikmati kenikmatan itu.

Dengan alasan itu, Ramadan dan Lebaran ini, Enggar akan berupaya keras mengendalikan bahan pokok. ”Komoditas seperti daging ayam, sapi dan telur nampaknya akan akan mengalami kenaikan, namun coba kita tahan agar jika terjadi kenaikan tidak terlalu tinggi,” ujarnya.

Dia menekankan, jika nantinya di pasar terjadi peningkatan harga tidak wajar maka akan ditindak secara hukum oleh tim satgas khusus. ”Di Jawa Barat, kami akan koordinasikan dengan Polda Jabar,” tegasnya.

Dia menegaskan, pemerintah pusat akan bekerja maksimal dan menyusun program untuk memastikan bahan pokok aman dan tidak mengalami kenaikan. Dengan begitu, masyarakat bisa tenang menjalankan ibadah,” ucapnya.

Sementara itu, Pemprov Jabar mengalokasikan anggaran hingga Rp 20 miliar per tahunnya untuk subsidi operasi pasar murah. Ini sebagai upaya untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.

”Penyerapan anggaran dalam rangka pelaksanaan OP Murah menunjukkan tren meningkat. Ini jadi acuan semakin besarnya animo masyarakat terhadap pelaksanaan Operasi Pasar Murah,” kata Sekda Jabar Iwa Karniwa, kemarin.

Menurut dia, ekonomi Jawa Barat di 2016 tumbuh 5,67 persen meningkat dibandingkan 2015 sebesar 5,04 persen dan di sisi Produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 14,27 persen.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan