Pemerintah Harus Jadi Fasilitator Bagi IKM

jabarekspres.com, CIMAHI – Untuk memebrikan kemajuan bagi Keberadaan Industri Kecil Menengah (IKM) Pemerintah Kota Cimahi bertekad akan memajukan para pelaku usaha. Sebab, IKM memiliki peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi.

Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perdagangan Koperasi UKM dan Perindustrian Kota Cimahi, Euis Djuliati mengatakan, Dengan minimnya Sumber Daya Alam (SDA) maka Kota Cimahi harus bisa memaksimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada. Terlebih, perannya dalam penyerapan tenaga kerja, pemerataan pendapatan dan penopang perekonomian sangan berpengaruh di masyarakat.

“Kami Pemerintah Kota hanya menjadi fasilitator bagi insdustri kecil dan menengah, sedangkan industri besar diawasi oleh provinsi dan pusat,” katanya, saat ditemui diruang kerjanya, komplek perkantoran pemkot Cimahi, kemarin.

Euis menjelaskan, pemerintah sebagai fasilitator, memberikan fasilitas ke pada para pelaku IKM melalui program kegiatan, pelatihan dan pendamping.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian Kota Cimahi, Adet Candra Purnama mengatakan, Industri Kecil Menengah (IKM) memiliki pengaruh besar bagi perekonomian di Cimahi. sumbangsih dari IKM memang secara langsung bisa dilihat berdasarkan angka, tapi secara tidak langsung, IKM di Cimahi memiliki pengaruh banyak terhadap perekonomian.

“Saya sepakat dengan pusat, ekonomi kota kabupaten itu seyogyanya ditopang oleh industri kecil dan menengah karena IKM itu sangat menyentuh ke mayarakat,” katanya.

Namun untuk besaran pengaruhnya, Adet mengaku, itu belum bisa diperesentasikan langsung. Pasalnya, persentasi pertumbuhannya masih menyatu dengan industri skala besar.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cimahi, laju pertumbuhan ekonomi Kota Cimahi tahun 2015 sebesar 5,43% atau bisa dikatakan masih tumbuh dengan baik. Sektor penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Cimahi masih didominasi oleh sektor industri baik besar ataupun kecil menengah.

“Untuk industri kecil menengah kalau dihitung di PDRB memang tidak eksplisit sumbangsinya, ada berapa. Data itu kalau dipilah memang bisa, tinggal kita gimana ngolahnya supaya kontribusi industri kecil menengah itu bisa dihitung dan dikuantitatifkan,” tambah dia.

Menurut Adet, di Kota Cimahi, terdapat sebanyak 846 IKM yang meliputi industri tekstil, makanan, minuman, craft dan telematika. Sedangkan industri besar mencapai 421, di antaranya industri makanan minuman, logam, industri aneka craft dan tekstil.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan