Pembangunan Tugu-Tugu Di Cianjur Belum Tuntas

jabarekspres.com, CIANJUR – Pemerintah Kabupaten Cianjur belum lama ini membangun be­berapa tugu di beberapa sudut kota. Tugu Tauco, Tugu Lampu Gentur, dan Tugu Pandanwangi baru dir­esmikan saat malam takbir Idul Fitri, belum lama ini. Semuanya merupakan ciri khas kabupaten yang akan merayakan hari jadi ke 340 tahunnya itu 12 Juli nanti.

Bupati Cianjur, Irvan Ri­vano Muchtar, mengaku bakal terus membangun beberapa tugu lagi. Namun selain membangun yang baru, pihaknya juga akan meneruskan pembangunan yang sudah ada lantaran pembangunan tiga tugu tersebut belum tuntas.

Dia menuturkan, se­mua produk khas dan ke­budayaan Cianjur bakal dibangun menjadi tugu, seperti tauco, pandanwan­gi, silat maenpo, hingga kecapi suling.

“Sekarang sudah ada be­berapa, tinggal memban­gun sisanya. Kami ingin promosikan produk dan kebudayaan Cianjur ini melalui tugu,” katanya ke­pada Jabar Ekspres, kema­rin (5/7).

Ditanya hasil pembangu­nan yang tidak sesuai den­gan konsep awal, dirinya menyebutkan bahwa hal itu masih dalam tahap pem­bangunan. Berdasarkan pengamatan Jabar Ekspres pun, konsep yang disosial­isasikan pada warga dengan yang sudah terbentuk ter­dapat perbedaan. Padahal anggaran yang dikeluarkan cukup besar, yakni lebih dari Rp 100 juta per tugu. “Memang belum selesai. Nanti ada penyempurnaan lagi supaya sama dengan konsep awal,” katanya.

Irvan menambahkan, pe­resmian yang dilakukan oleh para perajin dilaku­kan untuk menghilang­kan pembatas proyek yang menghalangi, supaya para pemudik yang melintas bisa melihat desain awal tugu-tugu di Cianjur. “Ke­marin itu kejar tayang untuk malam takbir. Tapi sekarang kembali dimatikan untuk proses penyelesaian,” tu­turnya.

Sebelumnya, saat pe­resmian tugu pada malam takbir Idul Fitri tersebut, puluhan perajin lampu gentur, santri, petani pan­danwangi, dan pengusaha tauco melakukan pawai dan meresmikan tiga buah tugu tersebut.

Salah satu tugu yang dires­mikan ialah Tugu Gentur di Bundaran Jalan KH Abdul­lah Bin. Pawai lampu gen­tur pun dilakukan dalam peremian tugu tersebut. Mereka berjalan beririn­gan disepanjang Jalan KH Abdullah Bin Nuh menuju tugu bundaran Cianjur di dekat Pos Polisi 8 Cepu sambil menenteng lampu gentur. Beragam model lampu khas Kampung Gen­tur Warungkondang dengan lilin sebagai penerangan di dalamnya dibawa.

Tinggalkan Balasan