Pembajakan Produk Sulit Ditangani

jabarekspres.com, NGAMPRAH – Peran seluruh masyarakat sangat diperlukan dalam melakukan penanganan pembajakan produk ekonomi kreatif di Indonesia termasuk di wilayah Bandung Raya. Hal ini untuk mengatasi masifnya pembajakan produk tersebut yang telah merambah hingga ke para pedagang kaki lima yang sering ditemui di sejumlah wilayah. Hal tersebut diungkapkan Anggota Komisi X DPR RI Dadang Rusdiana di Padalarang, Rabu (9/8). “Untuk penanganan pembajakan ini memang dibutuhkan peran masyarakat itu sendiri. Berbagai elemen masyarakat, seperti tokoh masyarakat, seniman, budayawan harus dilibatkan. Sebab jika tidak melibatkan masyarakat, pembajakan sulit diatasi,” katanya.

Menurut Dadang, penanganan pembajakan saat ini ditangani oleh Satuan Petugas Pengaduan Penaganan Pembajakan yang dibentuk Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf). Namun sejauh ini, pembajakan produk ekonomi kreatif, seperti film dan musik masih terus menjamur.

Dadang memandang, kendala penanganan pembajakan di antaranya terjadi karena pembajakan kini telah menjadi mata pencaharian sebagian masyarakat di Indonesia. Bahkan, Kota Bandung disebut sebagai salah satu daerah dengan produk bajakan terbesar. Namun, masyarakat juga lebih memilih membeli bajakan ketimbang yang original karena harga yang jauh lebih murah. “Fakta di lapangan masyarakat juga justru lebih memilih dan membeli produk bajakan. Seharusnya memang kesadaran masyarakat ini menjadi hal utama,” ungkapnya.

Pendekatan tersebut, lanjut dia, bisa dilakukan dengan memberikan pemahaman yang menyeluruh kepada masyarakat mengenai dampak negatif dari pembajakan. Misalnya, sesuai dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), pembajakan merupakan suatu hal yang haram.
“Tapi justu masyarakat juga menilai bahwa itu tidak haram sehingga masih banyak praktik di lapangan dengan tingginya pembelian produk bajakan,” terangnya.

Dadang menyebutkan, sepanjang 2014-2016, pembajakan menyebabkan kerugian negara hingga Rp 65 triliun. Terkait dengan hal ini, Dadang juga diminta para artis untuk mengadukan hal itu kepada Presiden. “Saya bersama artis seperti Anang sudah bertemu dengan pak Presiden dan menyampaikan persoalan ini. Tapi tetap saja di lapangan hal tersebut terus terjadi,” pungkasnya. (drx/bun)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan