Pelaku Diciduk Berkat Posting Sepatu

jabarekspres.com, BANDUNG – Pelaku penganiayaan hingga tewas kepada Ricko Andrean, 22, salah satu suporter Persib, akhirnya tertangkap. Pelaku berjumlah lima orang dan ditangkap di rumah salah seorang pelaku.

Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan, pelaku pertama yang diamankan yaitu Wugi F Rojak alias WFR, 19, di kediamannya di wilayah Ciparay, Kabupaten Bandung. Pelaku ditangkap di rumahnya Minggu (30/7) saat operasi yang dipimpin Kasat Reskrim Polrestabes AKBP M. Yoris.

”Pelaku ini berhasil kita identifikasi melalui video-video yang beredar, postingan-postingan di medsos, serta hasil olah tkp dan pemeriksaan saksi,” kata Hendro, kemarin (1/8).

Hendro mengungkapkan, motif yang dilakukan tersangka adalah kebencian kepada supporter pendukung Persija Jakarta, Jakmania.

”Hasil pemeriksaan, pelaku ini terprovokasi dan spontan melakukan penganiayaan terhadap korban. Mereka (korban dan pelaku) juga tidak saling mengenal,” ‎ungkapnya.

Sementara itu, selain mengamankan WRF, polisi juga amankan empat pelaku lainnya, yakni A, G, E, dan S, yang mengumbar ujaran kebencian terkait dengan kematian Ricko. Mereka dibekuk polisi karena terbukti, memposting berbagai ujaran kebencian.

Selain itu, lanjut Hendro, petugas juga berhasil mengamankan satu sepatu yang digunakan pelaku saat menedang korban, baju yang digunakan saat kejadian dan topi pelaku sebagai barang bukti.

”Mereka kita amankan dari berbagai wilayah. Di antaranya Karawang, Sukabumi, dan Ciamis. Mereka memposting ujaran kebencian. Motifnya, ada rasa kesal dan juga kepuasan atas yang diungkapkan oleh para pelaku, namun isi ungkapannya (di medsos) berunsur ujaran kebencian itu yang kita kenakan,” paparnya.

Hingga saat ini, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan dan pengembangan terhadap pelaku pengiayaan lainnya. Selain itu dirinya pun telah melakukan penerbitan DPO, yang akan segera dirilis terkait pelaku penganiayaan lainnya‎.

Sementara itu, salah satu tersangka yakni, WFR mengaku bahwa perbuatannya melakukan menganiaya terhadap korban.  ”Kejadiannya saya lagi di bawah, tribun bawah (di utara), lalu mendengar suara The Jack terus saya naik ke atas. Saya lihat korban lagi dipukuli orang. Pas lagi diseret saya ikut nendang. Saya nendang di bagian dada,” terangnya.

Tinggalkan Balasan