PDAM Tirta Raharja Di Ultimatum

jabarekspres.com, NGAMPRAH – Keberadaan sumber mata air Cijangel di Kecamatan Cisarua yang biasanya digunakan PDAM Tirta Raharja sebagai bahan baku sumber air bersih, keberadaannya terancam akan ditutup bila tidak memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Bandung Barat.

Ketua DPRD Kabupaten Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna mengatakan pihaknya mendukung penutupan sumber air tersebut. Sebab, selama ini PDAM Tirta Raharja tidak maksimal dalam memberikan pelayanan air bersih bagi masyarakat KBB.

“Bila memang pelayanan buruk bagi warga, saya mendukung langkah komisi IV untuk menutup sumber mata air Cijangel,” jelas Aa ketika ditemui di Gedung Dewan kemarin (25/9)

Aa menilai, selama ini PDAM Tirta Raharja tidak pernah memberikan kontribusi apapun bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) KBB.Tetapi dalam melakukan aktivitas bisnisnya PDAM Tirta Raharja mengambil air bersih dari sumber mata air yang ada di wilayah KBB>

” Berapa PAD yang masuk ke kas daerah saya pikir tidak ada,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua Komisi IV DPRD KBB, Ida Widaningsih mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan memberikan batas waktu satu minggu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Ida meminta PDAM Tirta Raharja untuk mengatur distribusi air secara terjadwal khususnya bagi warga Desa Jambudipa. Sebab, kondisi air hanya mengalir di malam hari, itu pun tidak sampai lebih dari satu jam.

“Di siang hari air tidak ada, kalau pun air ngocor di malam hari tidak lama, paling hanya beberapa saat saja,” ungkapnya.

Namun, saat dikonfirmasi terkait ,asalah ini manajemen PDAM Tirta Raharja belum bisa memberikan keterangan secara jelas.

Sebelumnya, sudah dua bulan warga di Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat tidak mendapatkan pasokan air dari. Akibatnya, warga menggunakan air galon untuk keperluan sehari-hari.

Ketua RW 02 Desa Jambudipa, Jajang Ruswan menuturkan, pasokan air selama satu minggu ini hanya sekali air keluar. Waktunya pun dibatas dari pukul 23.00 hingga dini hari pukul 04.00.

“Kejadiannya sebetulnya sudah dua bulan tidak mengalir. Terakhir mengalir minggu ini yakni pukul 11 malam. Kalau jam segitu memang terkadang lupa juga menyalakan air karena banyak warga yang sudah tidur,” ungkapnya. (drx/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan