Pastikan Angkot Tak Terganggu

jabarekspres.com, SUMUR BANDUNG – Janji Wali Kota Bandung menghadirkan moda transportasi masal light rail transit (LRT) metro kapsul akan segera terwujud. Pemerintah Kota Bandung memasang prototype alias purwarupa metro kapsul dipajang di Alun-alun Kota Bandung, kemarin (5/4).

Sontak, kehadiran LRT metro kapsul ini mencuri perhatian pengunjung Taman Alun-alun Kota Bandung. Sebagian ada yang langsung mengabadikan moment dengan berfoto selfie di sampingnya.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, meskipun LRT metro kapsul ini berbasis angkutan masal, namun tidak akan berdampak terhadap angkutan lain seperti angkot.

Emil –sapaan Ridwan Kamil- mengungkapkan, metro kapsul akan bersaing dengan kendaraan pribadi. ”Di masa depan angkot itu feeder, LRT itu dia menjadi backbone-nya karena dia tidak melintasi jalan raya. Dalam artian, bersaing dengan mobil. Sehingga orang punya pilihan berpindah ke LRT, tapi nanti masuk kawasan-kawasan jauhnya menggunakan angkot,” ungkapnya.

Dia mengatakan, groundbreaking LRT metro kapsul Bandung akan dilakukan dalam waktu dekat oleh PT PP Infrastruktur selaku pengembang. Proses pembangunan akan lebih cepat.

Selain menggunakan teknologi dalam negeri, proyek itu dilakukan tanpa lelang lantaran telah mendapat payung hukum berupa Perpres.

Menurut dia, LRT metro kapsul akan dibangun sepanjang enam kilometer. Pembangunannya dibagi dua tahap.

Tahap pertama,  Stasiun Bandung (Kebonjati)-Pasar Baru-Jalan Dalem Kaum sepanjang tiga kilometer. Sedangkan tahap kedua diteruskan hingga Tegalega dan memutar kembali hingga Stasiun Bandung.

”Ini bagian dari sosialisasi karena ini barangnya baru, warga harus bisa lihat aslinya seperti apa. Jadi LRT metro kapsul yang sebentar lagi akan dibangun, kita pasang di Alun-alun sehingga warga bisa mengapresiasi dan mengomentari. Mudah-mudahan dengan feedback dari warga, kita bisa sempurnakan,” ujar Emil

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Didi Ruswandi menjelaskan pembangunan kereta ini masih menunggu draft LRT rampung.

”Menunggu draft Perpres selesai. Minta pertimbangan wali kota yang akan melakukan perjanjian. Kemenhub minta pak wali untuk mempelajari. Kalau acc akan diajukan ke Setneg,” ujar Didi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan