Partai Mulai Melirik Emil

jabarekspres.com, JAKARTA – Nama Ridwan Kamil belakangan mencuat untuk menjadi calon gubernur Jawa Barat. Bahkan, Partai Nasdem sudah mendeklarasikan untuk mendukung pria yang saat ini menjabat sebagai wali kota Bandung itu.

Tak mau ketinggalan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pun membuka peluang mendukung pria yang akrab disapa Kang Emil itu. ”Kita terbuka dengan RK (sapaan lain Ridwan Kamil, Red),” ujar Wakil Sekretaris Jenderal PKB Daniel Johan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin (20/3).

Namun, PKB tak mau tergesa-gesa memutuskan terkait Pilgub Jabar. Apalagi, selain Emil, ada pula nama Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, dan Wakil Gubernur Jabat Deddy Mizwar yang masuk radar partai dengan basis Nahdlatul Ulama (NU) itu.

Mereka pun bergantung pada hasil survei yang dilakukan internal dan eksternal nantinya. ”Tapi masih lama. Pilkada sekarang (Pilkada DKI Jakarta) beres dulu. Mungkin pertengahan Agustus (memutuskan calon yang bakal diusung,” sambung Daniel.

Kendati demikian, dia memberi bocoran kriteria yang diinginkan PKB. Di antaranya harus membawa kemasalahatan warga NU dan memiliki keberpihakan (kepada rakyat) menengah ke bawah.

Sementara itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak mau latah mengikuti langkah Partai Nasdem yang sudah mencalonkan Ridwan Kamil untuk Pilkada Jawa Barat tahun depan. Sebab, partai pimpinan Sohibul Iman itu lebih sreg mengusung kader sendiri untuk pilgub Jabar.

Anggota Majelis Pertimbangan Pusat PKS Jazuli Juwaini menyatakan, partainya saat ini memimpin pemerintahan di Jawa Barat. Ahmad Heryawan yang juga kader PKS saat ini menjadi gubernur di provinsi yang beribu kota di Bandung itu.

”Tentu semua parpol kalau sudah memimpin menginginkan kepemimpinannya berlanjut. Itu normal,” tuturnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin (20/3).

PKS memang tidak bisa lagi mencalonkan Ahmad Heryawan pada Pilkada Jabar 2018. Sebab, kader PKS itu sudah dua periode menjadi gubernur Jabar.

Selanjutnya, PKS membuka peluang bagi istri Aher, Netty Prasetiyani. Apalagi Netty juga kader PKS.

”Istrinya Pak Aher kader PKS, sangat mungkin (diusung, Red) tapi belum diputuskan. PKS mempertimbangkan dari dalam dan luar,” tutur Jazuli.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan