Pangkas Antrean Pasien Puskesmas

bandungekspres.co.id, CIBEUNYING KALER – Layanan kesehatan di Puskesmas akan lebih mudah dengan lahirnya aplikasi digital karya PT Infokes Indonesia. Aplikasi bernama e-Puskesmas ini bisa diunduh di playstore melalui ponsel pintar. Dengan aplikasi tersebut, masyarakat yang membutuhkan pelayanan bisa mengetahui nomor antrian di masing-masing puskesmas yang telah bekerja sama.

CEO sekaligus Founder PT Infokes M Hanif Dinada mengatakan, kehadiran aplikasi tersebut tak lepas dari meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan di puskesmas dan klinik. Sehingga informasi yang didapatkan dalam aplikasi tersebut bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat atau pasien.

”Aplikasi ini kami buat seiring dengan era penggunaan BPJS oleh masyarakat. Membludaknya warga ke Puskesmas atau klinik tentu membutuhkan pengaturan yang lebih baik,” kata Hanif kepada Bandung Ekspres di Prime Park Hotel, Jalan PHH Mustofa, Kota Bandung, kemarin (19/1).

Hanif mengungkapkan, aplikasi tersebut sudah digunakan di 30 kabupaten/kota dan menjangkau 800 Puskesmas seluruh Indonesia. Menurutnya, aplikasi ini merupakan pertama kali digunakan di Kabupaten Bekasi pada 2013 lalu. Bahkan puskesmas yang ada kota/kabupaten di Jawa Barat sudah 60 persen menggunakan aplikasi ini.

”Teknologi ini tentu sangat memudahkan, sehingga masyarakat yang mau mengantre bisa mengetahui nomor antrean. Kalau mau chat dengan dokter bisa dilakukan dengan sistem aplikasi yang disiapkan,” jelas Hanif.

Kendati begitu, layanan informasi dan teknologi (IT) itu baru tersambung dengan puskesmas-puskesmas yang telah bekerjasama. Begitu juga dengan produk e-klinik yang diluncurkan, layanan tersebut juga memermudah pelayanan di berbagai lembaga kesehatan. Karena dengan teknologi digital baru, aplikasi layanan yang disediakan kini lebih mudah dan efisien. ”Aplikasinya sangat mudah bisa diakses oleh siapa saja,” tegasnya.

Lebih lanjut Hanif memaparkan, aplikasi e-klinik, dibutuhkan untuk sistem informasi di internal Puskesmas atau rumah sakit. Pasalnya, aplikasi tersebut mencakup pengaturan data-data penting lembaga kesehatan, mulai dari data laporan kunjungan pasien hingga pemasukan atau pengeluaran keuangan dalam lembaga tersebut.

”Kalau dulu kan, perangkat IT di lembaga kesehatan harus dengan dukungan infrastruktur yang besar. Kalau sekarang lebih mudah karena menggunakan layanan internet. Sehingga dokter bisa mengakses data yang dibutuhkan lewat ponsel pintar,” pungkasnya. (dn/fik)

Tinggalkan Balasan