Osin melanjutkan, salah satu bukti lemahnya pendidikan keimanan di sekolah, yakni makin sering terjadi penyimpangan penggunaan teknologi digital. Dimana anak-anak dan perempuan selalu menjadi
korbannya. ”Penggunaan teknologi informasi digital yang tidak proporsional telah menyebabkan penyimpangan. Sehingga,bukannya bermanfaat tapi malah menjadi bencana. Sehingga, pendidikan keimanan serta ahlak harus terus ditanamkan dan porsinya diperbesar disemua tingkatan pendidikan,” katanya.
Keimanan yang membentuk ahlak seseorang ini, jelas Osin, akan membentuk pribadi anak yang jujur dan tangguh. Sehingga, anak-anak ini akan tumbuh sebagai pribadi yang taat dan jujur, bukan patuh karena diperintah melainkan karena keimanan dan kejujurannya. (gun/ign)