Nyerah Urusi Banjir

jabarekspres.com, BANDUNG – Bupati Bandung Dadang M. Naser mengibarkan bendera putih untuk mengatasi banjir di Kabupaten Bandung. Dia berkilah, APBD Kabupaten Bandung tidak sanggup menanggung program relokasi.

Dia menegaskan, belum  bisa mengabulkan keinginan sebagian masyarakat korban banjir di Kampung Andir, Kecamatan Baleendah dan Kampung Bojong Asih, Kecamatan Dayeuhkolot yang ingin direlokasi ke tempat lebih aman.

”Pemerintah Kabupaten Bandung tidak memiliki cukup uang untuk merelokasi sejumlah wilayah itu. Terlebih lagi, pemerintah pusat juga keberatan dengan hal tersebut (memberikan bantuan, Red). Sebab, APBD gak bisa buat relokasi,” jelas Dadang usai salat Jumat di masjid Al Fathu, Kabupaten Bandung, kemarin (10/11).

Jangankan merelokasi, Dadang mengatakan, hingga saat belum memetakan wilayah rawan banjir di Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang yang bisa direlokasi. Saat ini katanya pihaknya masih menunggu realisasi pembangunan curug Jompong dan kolam retensi Cieunteung untuk menanggulangi banjir ini.

”Ketika pemerintah akan melakukan pembebasan lahan, masyarakat sering meminta harga yang tidak realistis. Saat ini kami tengah berkoordinasi dengan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) membahas seputar pembahasan menyangkut daerah yang terkena dampak banjir akan disepertiapakan,” ungkapnya.

Sementara itu, tingginya curah hujan beberapa hari terakhir berdampak pada tingginya volume air di aliran anak sungai Cikapundung dan Cisangkuy. Dampak besarnya, debit air kian tinggi ke sungai Citarum sebagai muara sungai-sungai kecil di Kabupaten Bandung.

Praktis, air pun meluap dan merendam pemukiman warga di tiga kecamatan yakni Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang.

Akibat luapan Sungai Citarum yang terjadi Kamis (9/11) sekitar pukul 20.00, menyebabkan sebanyak 3.839  unit rumah terendam banjir. Praktis, jumlah pengungsi pun kian tinggi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung melansir, selain merendam 3.839  unit rumah, banjir juga menggenangi 10 sekolah, 29 tempat ibadah dan 8 fasilitas umum lainnya. Sementara itu, jumlah pengungsi di Kecamatan Baleendah dan Desa Dayeuhkolot sebanyak 98 Kepala Keluarga (KK) 330 jiwa, 21 balita, 37 lansia.

Kepala Harian BPBD Kabupaten Bandung Tata Iriawan Sobandi mengatakan, sarana dan prasarana di Kecamatan Baleendah yang terendam adalah satu gedung sekolah dan 10 tempat ibadah. Sementara jumlah rumah yang terendam sebanyak 1.700 rumah. Sementara pengungsi berada di Gedung Inkanas sebanyak 39 KK, 129 jiwa, 13 lansia, 8 balita dan tiga ibu menyusui.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan