jabarekspres.com, BANDUNG –Netty Prasetiyani Heryawan menegaskan, dirinya tetap tidak berambisi untuk mengejar peluang menjadi calon gubernur dan wakil gubernur.di Pilkada Jabar 2018. Padahal, dia masuk dalam polling survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) dengan nilai cukup tinggi.
”Saya terus terang pada posisi zero position, jadi gak punya ambisi. Dan secara pribadi enggan untuk mengejar peluang-peluang itu,” tutur isteri Gubernur Jawa Barat Netty Prasetiyani Heryawan kpada Jabar Ekspres, kemarin (10/10).
Dia mengatakan, keputusan dari Dewan Pimpinan Pusat (PPP) PKS sudah jelas, yaitu mengajukan hanya dua nama dan sudah diputuskan siapa yang akan diusung. Maka dari hasil tersebut, pihaknya lebih memilih untuk mensukseskan apa yang menjadi keputusan partai. Meskipun sebenarnya kondisi masih begitu dinamis atau cair.
”Ya memang masih bisa berubah, bergerak begitu dinamis karena waktu pendaftaran masih Desember, penetapan pun masih januari masih lama. Jadi, ya, kita tunggu saja karena semuanya masih memungkinkan,” jelasnya.
”Kita wait and see. Kita lihat saja para elit ini yang nanti membuat perhitungan, dan menghitung mana yang memungkinkan bisa menang. Sebab, semuanya ingin menang,” tambahnya.
Di sisi lain, soal polemik atau drama dalam Pilkada Jabar 2018 ini, Netty menilai ada dua kemungkinan. Bisa saja sebagai strategi dan bisa juga memang kondisi kenyataannya seperti itu. Misalkan ada saling berebut jadi calon di internal partainya, ada yang cabut dan klaim-mengklaim dukungan, yang pada intinya tentu semuanya ingin menang.
”Tapi ya kembali lagi semuanya masih dinamis meski polemik (drama) terus bergerak dan menjadi bumbu politik,” ujarnya.
Sementara itu, soal koalisi PKS dan Gerindra, Netty menilai koalisi ini memang akan terus komitmen. Sebab, memang sudah ada MoU di antara masing-masing DPP. Sehingga kecil kemungkinannya pecah.
”Kemungkinan besar tidak akan berubah, dan bisa berubah jika masyarakat meminta pasangan diganti, tapi untuk koalisi sepertinya tidak akan berubah,” tegasnya. (mg2/rie)
