Melawan Arus Deras, Melewati Gang Sempit nan Gelap

Banjir Jakarta tak hanya menyusahkan warga, tetapi juga sarat kisah heroik orang-orang yang terlibat operasi penyelamatan dan evakuasi warga tak berdaya. Misalnya, yang dilakukan Taufiq Hidayat, relawan Badan Amil Zakat Nasional, baru-baru ini.

M. SUBADRI JARAWADU, Jakarta

RUMAH Sundari, 25, masih gelap. Padahal, jarum jam sudah menunjuk pukul 07.00 lebih. Pagi kemarin mendung memang menyelimuti langit Jakarta Malam sebelumnya hujan turun cukup deras. Akibatnya, banjir kembali ”menenggelamkan” ibu kota, termasuk kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, tempat tinggal keluarga Sundari.

Dan, seperti biasa, bila Jakarta terendam banjir, Taufiq Hidayat langsung turun gunung. Relawan Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) itu selalu tergerak untuk terlibat dalam upaya penyelamatan dan evakuasi warga yang terjebak banjir. Kebetulan, kemarin dia berada di kawasan dekat rumah Sundari.

Saat dia mendayung perahu karet di tengah banjir sedalam dada orang dewasa, tiba-tiba seorang warga berteriak ke arah Taufiq. ”Pak, itu tolong, Pak. Bu Sundari sama bayinya terjebak di rumahnya. Di sana itu rumahnya,” ujar warga tersebut kepada Taufiq sambil menunjuk rumah yang dimaksud.

Tanpa berpikir panjang, Taufiq dan tim relawan Baznas bergegas menuju rumah Sundari yang berada agak ke tengah kampung. Setelah perahu mendekat, terdengar samar-samar suara tangisan bayi. Tetapi, Taufiq cs belum bisa memastikan dari arah mana suara bayi tersebut. Sebab, permukiman itu cukup padat.

Maka, tim Baznas kemudian berupaya mendekat ke salah satu gang untuk mencari sumber suara tangisan bayi tersebut. Namun, sayang, perahu tak bisa masuk karena gang itu sempit. Sebagai ketua regu penyelamatan, insting Taufiq langsung berusaha mencari jalan alternatif. Dia lalu memutuskan untuk turun, sedangkan perahu diparkir di muka gang.

”Menuju rumah Bu Sundari harus melewati gang sempit, gelap. Aksesnya sulit, dalem, dan arusnya deras,” ujar kepala Tim Disaster Tanggap Bencana Baznas tersebut.

Setelah berenang melewati gang sempit itu, Taufiq bersama seorang relawan lainnya berhasil menemukan sumber suara tangisan bayi tersebut. Namun, untuk masuk sampai ke pintu rumah, tidaklah mudah. Berkali-kali dia sempat terseret arus. Setelah berusaha lebih keras, Taufiq dan rekannya bisa mendapatkan pegangan di kusen jendela rumah Sundari. Namun, kuatnya arus air mendorong tubuh Taufiq sehingga jendela yang dipeganginya rusak. Krak…

Tinggalkan Balasan