Melawan Arus Deras, Melewati Gang Sempit nan Gelap

”Anaknya nangis terus. Untungnya pas keluar dari gang lebih mudah. Saya ikutin arusnya, tetapi tetap menjaga keseimbangan baknya agar tidak tumpah,” jelasnya.

Sepanjang perjalanan menuju perahu karet yang sudah menunggu di ujung gang, Taufiq berenang menerobos banjir. Agar tidak terbawa arus, dia berkali-kali mendekat ke tembok. ”Jadi, saya nempel-nempel gitu. Saya berenang sambil megang bak sambil jaga supaya tidak terlepas dari tali,” ujarnya.

Setelah mengevakuasi Rizky, giliran neneknya yang dituntun sambil berpegangan tali. Juga ke perahu. Apalagi, si nenek sudah dipasangi life jacket. Baru setelah itu giliran Sundari yang juga dikawal hingga ke mulut gang.

Bagi Taufiq, pengalaman mengevakuasi Rizky merupakan peristiwa paling dramatis sepanjang tugasnya sebagai relawan kemanusiaan sejak 2006.

”Sejak remaja saya sering iri kalau lihat tim penyelamat berjibaku di tempat bencana. Makanya, saya lalu terjun menjadi relawan dan memilih jalur pengabdian ini,” ungkapnya. (*/c5/ari/rie)

Tinggalkan Balasan