Medsos Akan Dipantau saat Pilkada

jabarekspres.com, NGAMPRAH – Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Bandung Barat (KBB) akan meningkatkan pemantauan di dunia maya khususnya penggunaan media sosial (medsos) menjelang Pilkada di Kabupaten Bandung Barat pada 2018 mendatang.

Hal itu dilakukan guna mencegah terjadi berita hoax dan fitnah yang tersebar di medsos yang saat ini rentan dimanfaatkan untuk menjatuhkan para calon.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) KBB Ludi Awaludin mengungkapkan, pemantauan dilakukan bekerjasama dengan pihak kepolisian agar mencegah fitnah antar para calon.

Apalagi, kata dia, bila sudah berhubungan dengan sara dan agama, tentu harus diberikan tindakan tegas.

“Sanksinya jelas masuk pada UU ITE. Makanya kita akan sosialisasikan terkait UU ini agar masyarakat juga bisa lebih memahami agar penggunaan internet dan medsos yang baik,” ungkapnya belum lama ini.

Bila penggunaan medsos digunakan dengan negatif, tentu akan merusak nama seseorang atau lebih dikenal dengan pencemaran nama baik. Sebelum itu terjadi, papar dia, Pemkab berupaya keras untuk mencegah terjadi konflik akibat pengggunaan medsos yang salah. “Kita tidak ingin ada pihak-pihak yang dirugikan. Makanya, saat sudah memasuki pendaftaran calon, kita akan koordinasi juga dengan KPU untuk meminta akun resmi para calon,” terangnya.

Kendati demikian, ujar dia, harapannya dalam Pilkada nanti dapat berjalan lancar dan kondusif. Sehingga tidak ada gejolak karena semua warga Kabupaten Bandung Barat.

“Dengan menonjolkan kearifan lokal dari KBB tentu warga juga sudah memahami bagaimana menghargai dan saling menghormati di tengah perbedaan. Kita harapkan Pilkada KBB berjalan lancar,” pungkasnya.

Dia terus menggenjot penggunaan internet sehat di tengah masyarakat. Hal itu dilakukan guna mencegah penggunaan internet negatif dengan menghindari aksi provokasi di dunia maya, mencegah penggunaan konten pornografi, menghindari berita hoax, serta menekan angka kejahatan seperti aksi penculikan dan beberapa hal lainnya.

“Kita ingin pemanfaatan internet secara cerdas. Bukan malah digunakan pada hal-hal negatif dengan melakukan provokasi dan menyebar berita bohong. Kami ingin internet dapat dimanfaatkan pada hal positif seperti untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dengan berjualan online untuk kalangan ibu-ibu. Untuk para siswa digunakan untuk pembelajaran mencari materi pelajaran dan banyak hal positif lainnya,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan