Masyarakat Butuh Pendidikan Politik

jabarekspres.com, NGAMPRAH – Menjelang Pilkada di Kabupaten Bandung Barat (KBB), setiap partai politik (parpol) diminta untuk memberikan pengetahuan politik kepada masyarakat. sebab, jika pengetahuan politik masyarakat terpenuhi, maka akan menjadi referensi untuk menentukan sikap kepada calon kandidat.

Direktur Lingkar Kajian Komunikasi Politik Universitas Komputer Indonesia (Unikom), Adiyana Slamet mengatakan, masyarakat seharusnya diberikan pendidikan politik agar bisa berpartisipasi di pesta demokrasi seperti di KBB.

Sehingga, suara dari masyarakat dapat membantu untuk memilih calon terbaik dari partai tersebut. Selain itu, peran Komisi Pemilihan Umun (KPU), perlu terlibat lebih dalam, agar partisipasi pengetuhaan politik masyarakat bertambah.

“Nanti masyarakat akan rasional dalam memilih dan tidak bisa dimobilisasi,”kata Adiyana

Dirinya menilai, pendidikan politik dari setiap parpol terhadap masyarakat itu penting dilakukan. Sebab, kalau tidak akan berdampak pada kurang partisipasi dalam memilih nantinya.

Menurtnya, menjelang Pilkada, pengetahuan politik mesti tercukupi. Terlebih masyarakat awam sangat minim memiliki pengetahuannya.

“Jadi dalam penyampaian, apalagi visi misi dalam membangun KBB pun, kata Adiyana,

program yang telah disampaikan oleh masing-masing kandidat harus jelas dan rill. Sehingga, pendidikan politik tidak omong kosong belaka.

“Kalau informasi politik sudah terpenuhi, masyarakat tentu akan rasional dalam memilih pemimpin yang memang mempunyai visi misi untuk membangun KBB itu sendiri,” katanya.

Adiyana mencontohkan, jangan sampai Pilkada di KBB seperti Pilkada Cimahi, dimana masih banyak masyarakat yang masih minim dalam pendidikan politik.

Bahkan dari hasil survei LKKP, kata Adiyana, perihal penelitian yang menyangkut kontrusksi informasi politik, dari data kualitatif 230 informan, yang diklasifikasikan menjadi data hanya ada 1 persen.

“Semua kita tanyakan, mulai dari visi misi kandidat, termasuk kapan pilkada itu dihelat. Namun memang faktanya, pengetahuan masyarakat itu sangat minim. Kita tidak ingin di KBB juga masyarakat hanya dimobilisasi untuk pilkada,” jelasnya.

Adiyana menambahkan, karena Pilkada KBB akan berbarengan dengan Pilgub Jawa Barat, jangan sampai di Pilkada KBB tertuju pada Pilgub sehingga masalah pilkada di KBB terabaikan.

“Termasuk di Kota Cimahi, ketika pilkada masyarakatnya malah fokus kepada Pilkada Jakarta putaran pertama. Tentu, kita tidak ingin di KBB juga terjadi seperti itu,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan