Martapura FC Optimistis Amankan Satu Tiket Tersisa

jabarekspres.com, BANDUNG – Pelatih Martapura FC, Frans Sinatra Huwae mengaku banyak belajar dari kegagalan mereka di babak semifinal Liga 2 lalu. Mental pemain yang terjun bebas plus sejumlah lini yang menurut dia sangat keropos saat kalah 1-3 dari Persebaya Surabaya dalam perebutan tiket final di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, (25/11) lalu sudah dia perbaiki.

Frans pun optimistis, dengan evaluasi singkat yang dia lakukan itu, tim besutannya bisa come back dan memenangkan pertandingan melawan PSIS Semarang dalam perebutan peringkat ketiga klasemen akhir. Laga itu memang pertandingan hidup mati alias satu jatah tiket tersisa untuk promosi ke Liga 1 musim depan.

“Semua pemain kami sudah tahu apa yang harus kami lakukan dalam pertandingan dan seberapa penting pertandingan terakhir itu untuk nasib kami ke depan,” kata Frans. “Apalagi, sejumlah pemain kami yang tidak bisa tampil di pertandingan semifinal, sudah bisa on lagi di perebutan posisi ketiga nanti,” tambahnya.

Pemain yang dia maksud tersebut adalah striker senior mereka, Qischil Gandrum Minny yang selama ini menjadi kapten tim. Menurut Frans, dengan memiliki pengalaman bermain serta ketajaman di depan gawang lawan di atas rata-rata, Qischil selalu menjadi momok yang menakutkan bagi pertahanan lawan.

Sayang, saat melawan Persebaya lalu, pemain asal Kediri Jawa Timur itu dengan terpaksa harus menyaksikan rekan-rekanya dari atas tribun lantaran akumulasi kartu kuning. “Tapi, di perebutan peringkat ketiga nanti, Qischil sudah bisa bermain. Ini bagus bagi kami untuk bisa memenangkan laga penentuan itu,” beber Frans.

Senada dengan sang pelatih, Qischil yang juga pernah membela Arema FC itu mengungkapkan bahwa, dia sudah siap untuk bekerja sama dengan pemain lain untu menyumbangkan kemenangan terakhir bagi tim di kompetisi Liga 2 musim ini tersebut. “Karena ini kesempatan kedua bagi kami untuk bisa promosi ke Liga 1. Kami harus memaksimalkannya,” tutur dia. (ben/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan