Maknai Peringatan Hari Jadi ke-367 Kabupaten Bandung sebagai Introspeksi Diri

jabarekspres.com, SOREANG – Hari Jadi ke-376 Kabupaten Bandung yang jatuh pada 20 April harus dijadikan momentum introspeksi diri, baik bagi para pejabat maupun masyarakat. Hal tersebut diungkapkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupeten Bandung Ir H. Anang Susanto dalam bincang-bincang dengan Bandung Ekspres baru baru ini.

Menurut dia, peringatan Hari Jadi Kabupaten Bandung, bukan untuk kegiatan seremonial belaka. Karena selama ini, tidak sedikit kegiatan yang dilakukan hanyalah seremonial belaka.

”Jadi momen inilah yang terbaik. Di mana di Hari Jadi ke-376 Kabupaten Bandung ini harus dijadikan introspeksi. Agar ke depan bisa lebih baik dari tahun tahun sebelumnya,” tegas H. Anang.

Tahun 2017, kata politikus Partai Golkar ini, Kabupaten Bandung mengalami banyak perubahan. Selain jalan penghubung antara kecamatan, desa dan kampong semakin mantap, juga pengembangan sarana pembangunan olahraga di Stadion Si Jalak Harupat dan gedong budaya Sabilulungan. Bahkan pembangunan Jembatan Cukang Monteng di Kecamatan Ibun, kini menjadi destinasi wisata baru bagi wisatawan.

Selain itu, dalam waktu dekat akan rampung pembangunan jalan tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) dan dilanjutkan pembangunan RS Soreang.

”Hal ini membuktikan bahwa pembangunan di Kabupaten Bandung berjalan baik. Sehingga penduduk Kabupaten Bandung yang sudah mencapai 3,6 juta jiwa itu bisa merasakan pembangunan yang selama ini dilakukan pemerintahan bupati Bandung,” terangnya.

Dia menegaskan, dengan adanya revitalisasi pasar tradisional menjadi pasar sehat dan modern, juga menjadi bukti jika pemerintah daerah ini berpihak terhadap perkembangan perekonomian rakyat. Namun demikian, bukan berarti pembangunan itu tanpa kendala, sehingga perlu penanganan serius agar kendala itu dapat ditanggulangi dengan baik.

”Masih banyaknya permasalahan yang ada, maka ini menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan oleh pemerintah. Misalnya penanganan sampah dan persoalan lingkungan hidup yang masih belum juga teratasi. Semuanya itu harus menjadi bahan untuk evaluasi dan introspeksi. Sekaligus mencarikan solusinya untuk penanganan masalah tersebut. Tujuannya, agar pembangunan berjalan sesuai dengan yang cita-citakan masyarakat Kabupaten Bandung,” ujar dia. (gun/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan