jabarekspres.com <br/> BANDUNG – Mahasiswa Universitas Langlangbuana (Unla) Bandung bersama Dosen Pembimbing Lapangan Rafih Sri Wulandari melakukan pemberdayaan ekonomi kreatif ke masyarakat di kampung Rancamoyan Desa Gunung Masigit Kecamatan Cipatat.
Melalui pembinaan dan pemberdayaan dalam pembuatan keripik pisang yang diberi nama PISGIT atau akronim dari ”Pisang Gunung Masigit”.
Rafih Sri Wulandari mengatakan, awalnya mahasiswa melakukan observasi di kampung tersebut dan menemukan ada peluang untuk masyarakat kampung Rancamoyan untuk mendapatkan penghasilan tambahan dengan berbahan dasar pisang. ”Dari hasil observasi ini lah mahasiswa ini membuat program kerja ekonomi kreatif berupa keripik pisang,” jelasnya, saat di temui di kampus Unla kemarin.
Lanjut dia, dari ide ini para mahasiswa mengajak ibu-ibu gempungan di RW 14 untuk membuat keripik pisang, dan bekerja sama juga dengan karang taruna setempat untuk menjalankan program tersebut. ”Alhasil mendapatkan antusias yang luar biasa dari ibu-ibu gempungan dan karang taruna,” lanjut dia.
Terang Rafih, tidak sampai di situ, dalam pemasarannya para mahasiswa mengajak karang taruna untuk memasarkannya. Ada tiga tempat yang menjadi sasaran pemesaran mereka, yaitu rumah makan, Guha Pawon dan Stone Garden. ”Dari pemasaran pertama sukses di lokasi guha pawon terjual habis dalam waktu satu hari,” kata dia.
Tidak hanya dengan warga sekitar, kegiatan ini pun menarik perhatian dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A). Pemerintah Kabupaten Bandung Barat melalui UPPKS mengumpulkan ibu-ibu untuk membuat satu produk dan program unggulan yang telah diberinama program AKU.
Sementara untuk produk PISGIT tidak hanya tampil di Guha Pawon tetapi akan muncul dan dipasarkan ke Aceh dan kota lainnya secara Nasional yang akan dibantu pemasarannya dibina dari kecamatan. ”AKU ini sudah ada di tingkat Nasional, “jelas Himnayani anggota DP2KBP3A. (pan/ign)
