Lurah Leuwigajah Sulit Ditemui

jabarekspres.com, CIMAHI – Warga Kelurahan Leuwigajah mengeluhkan prilaku Lurah mereka. Hal itu lantaran setiap kali akan ditemui harus menunggu sampai berjam-jam. Tidak hanya itu, kekecewaan warga juga timbul karena peraturan yang membatasi warga yang ingin bertemu lurah bernama lengkap Rully Sulfanorida.

Asep salahsatunya, warga RT 01 RW 03 Kelurahan Cibabat itu merasakan kerugian akibat ulah sang lurah. Dia curhat sudah hampir sebulan terakhir dirinya mengurus surat tanah, namun hingga sekarang belum beres juga. ”Saya bolak-balik ke kelurahan tapi tiap mau ditemui susah, nunggu juga harus sejam atau dua jam. Ini saya nunggu dari jam 8,” kata Asep dengan nada kesal, saat mengurus surat-surat tanahnya di Kelurahan Leuwigajah, Rabu (19/4).

Ternyata tak hanya Asep, warga lainnya juga mengalami kasus serupa, Andi, salahsatunya. Pria berusia 41 tahun ini, meski enggan menyebutkan alamatnya, dia mengaku sudah beberapa hari ini bolak-balik ke kelurahan dan belum bisa bertemu dengan sang lurah.

Menurutnya, sebagai pelayan masyarakat, seharusnya seorang lurah tidak banyak meninggalkan kantor kalau tidak ada tugas diluar, yang memang tidak dapat ditinggalkan. Tidak hanya itu, Andi juga kecewa karena Lurah Leuwigajah selalu datang ke kantor siang, sekitar pukul 11.00 WIB bahkan pukul 13.00 WIB.

”Masa datangnya selalu siang, kalau memang Pak Lurah ada keperluan atau ada rapat, tidak mungkin pagi dan tiap hari. Seharusnya jika ada rapat juga bisa ke kelurahan dulu, atau misalnya membuat memo untuk disampaikan pada warga, tapi faktanya tidak ada. Saya juga punya pekerjaan, jadi sangat menghambat,” ujarnya kesal.

Tak hanya Asep dan Andi saja, namun banyak warga lain yang bermaksud bertemu dengan lurah, namun justru harus menunggu sampai berjam-jam atau bahkan harus kembali keesokan harinya. Hal tersebut lantaran kebijakan dari Lurah Leuwigajah yang membatasi warga yang ingin bertemu dengan dirinya hanya 20 orang dalam satu hari.

Seperti diungkapkan, salah seorang ibu yang tidak mau disebutkan namanya, dia kesal karena saat ingin bertemu dengan lurah harus mengambil nomor antrian yang belum tentu bisa bertemu pada hari itu juga.

Tinggalkan Balasan