Lomba Burung Kapolres Cup

jabarekspres.com, CIMAHI – Memeriahkan HUT ke-72 RI, Polres Cimahi menggelar pertandingan burung berkicau. Kegiatan memperebutkan Kapolres Cup ini bertema “Bersinergi, TNI dan Polri. Even ini dibantu oleh Rajawali Indonesia yang merupakan organisasi yang menaungi para pecinta burung berkicau. Acara berlangsung sukses dilaksanakan di Pusdikbekang, Jalan Gatot Subroto, Kota Cimahi, Minggu (27/8).

Kapolres Cimahi, AKBP Rusdy Pramana Suryanagara, mengatakan, kegiatan burung berkicau itu sangat positif. Apalagi sesuai dengan tema kemerdekaan ke-72 RI. Presiden Indonesia yang mengemban tema kerja bersama, disini bisa dilihat dengan kegiatan ini bisa menyatukan semua element masyarakat.

“Terlihat dari segi kepanitaan saja, TNI dan Polri menjadi satu. Lalu pihak Rajawali Indonesia pun membantu kegiatan ini. Selain itu, masyarakat yang datang kesini dari berbagai lapisan masyarakat, dari berbagai daerah. Ini lah tema Kerja Bersama demi Keutuhan Indonesia,” kata Rusdy saat ditemui di perlombaan burung kicau Kapolres Cimahi Cup, kemarin (27/8).

Rusdy pun mengungkapkan, dalam perlombaan ini, sebanyak jenis burung yang dikonteskan. Diantaranya, Kenari, kacer, cak jenggot, love bird, anis merah, murai batu, dan lainnya. Dengan jumlah burung sebanyak 1300 ekor dari 11 macam burung tersebut.

Menurutnya, pihak Rajawali Indonesia menyambut positif kegiatan ini. Sebab dengan adanya kegiatan ini, bisa membantu pelestarian lingkungan hidup jenis burung, sehingga melindungi kekayaan indonesia.

“Pesan kami mudah-mudahan event ini bisa dilaksanakan tahunan, dengan didukung kembali oleh Rajawali Indonesia dengan TNI,” ungkapnya.

Pendiri Rajawali Indonesia, Sofyan Juandi menerangkan, Rajawali Indonesia didirikan bertujuan untuk memberikan warna didunia burung khususnya burung berkicau.Dengan sistim penilaian yang transparan, dan akuntabel, khususnya burung love bird, jadi selama ini terjadi sebelum Rajawali ada. Hal itu seolah-olah penilaian tidak transfaran. Namun, dengan lahirnya Rajawali Indonesia, penilaian itu langsung di tempat. Artinya burung yang dikatagorikan bunyi panjang, pendek ataupun sedang itu ada bendera yang mempunyai nilai-nilai yang sudah ditentukan, jadi transfaransi penilaian.

“Kalau tujuan utamanya yaitu, mendukung dan menggalakan konservasi. Sebab kalau lomba burung sebagai sarana untuk mendukung konservasi, jadi hasil-hasil briding atau berternak aplikasinya di lomba burung. Jadi ada motifasi para penangkar untuk melombakan burung-burung hasil ternaknya,” terangnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan