LKBI, 868 Tiket Terjual Ludes

jabarekspres.com, BANDUNG – Hujan tak menyurutkan para pecinta burung untuk datang langsung melihat gacon mereka bertanding dalam gelaran ekslusif Lomba Kicau Burung Indonesia (LKBI), Minggu (19/11) lalu. Itu terlihat dari 868 tiket ludes terjual, menandakan jika animo kicau burung sangat antusias tak terhalang hujan.

Juara 1 beabas gaya, lakbet jati mekar juara 4 nama burung cireng, pemilik hendra, team bazoka sf, dari BMI,.
Juara 3, lb bebas gaya nama burung tere pemilik lukman team bazoka sf.

”Meskipun cuaca kurang mendukung karena dalam kondisi hujan, tapi kami konsisten menggelar lomba ini. Sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan,” kata AG Besex, ketua Panitia LKBI pada Jabar Ekspres.

Di menyebutkan posisi juara pertama kelas balibu yang berjalan dengan kondusif dikuasai si “Ucrit” milik Putri Bungsu BF dari team LBC BANSEL, dan berhak mendapatkan bonus uang tunai Rp 50.000 yang diterima langsung di lapangan. ”Khusus untuk juara Satu kelas balibu diberikan bonus langsung uang tunai sebesar lima puluh ribu rupiah bagi yang berjalan dengan kondusif,” ungkap AG.

Penanggung jawab LKBI Jajang Junaedi menyampaikan gelaran eksklusif LKBI diadakan semata mata untuk menjalin silaturahmi para pecinta burung, karena dari adanya kumpulan ini nantinya akan ada komunikasi yang baik, dalam mewadahi para pecinta burung. ”Dari sekian banyaknya para pecinta burung, kita wadahi sehingga dapat terjalin rasa persaudaraan dan mempererat tali silaturahmi,” terang Jajang.

Selain itu, sebutnya dengan diadakannya gelaran lomba burung diharapkan dapat meningkatkan penghasilan para pedagang dan mengurangi pengangguran sebab untuk pengelolanya dapat memberdayakan masyarakat yang ada di Desa Bojongmalaka.

”Pedagang dan pengelola tempat LKBI ini semua dari warga kami, yang tidak mempunyai pekerjaan sehingga mereka mempunyai penghasilan tetap,” paparnya.

Jajang menambahkan melihat antusias para peserta yang begitu banyak dengan kondisi  lapangan yang sederhana sehingga kedepannya untuk lokasi kontes dan pedok akan diperbaharui supaya para peserta lebih nyaman meskipun dalam kondisi cuaca hujan. ”Untuk tempat kontes, kita akan perbaiki kebetulan lokasi yang alami di kelilingi pohon bambu dan kemungkinan juga kedepan kita sudah konsep akan digelar lomba yang lebih meriah mungkin kejuaraan lebih besar,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan