Legok Nangka Hasilkan Listrik

jabarekspres.com, BANDUNG – Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka, Kabupaten Bandung akan bisa jadi percontohan TPPAS di Indonesia. Pasalnya, selain pemrosesannya menggunakan teknologi ramah lingkungan lalu out put yang dihasilkan adalah energi listrik.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, TPPAS Legok Nangka akan menjadi pelopor penanganan sampah berbasis teknologi modern, ramah lingkungan. Sebab secara ekonomi sampah diubah menjadi energi (listrik) yang memiliki manfaat bagi masyarakat

“Jadi nanti akan ada legacy dulu, Mudah-mudahan jadi yang pertama kali diantara proyek-proyek pengolahan sampah yang lain yang ada di negeri kita,” jelas Heryawan usai menerima Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP di Gedung Pakuan kemarin (20/6/).

Menurutnya, teknologi yang digunakan di TPPAS Legok Nangka berbeda dengan di Nambo. TPPAS Nambo di Kabupaten Bogor menghasilkan sampah kering yang akan menjadi bahan bakar pembuatan semen. Proses di Nambo lebih sederhana serta berbiaya rendah.

Sedangkan, TPPAS Legok Nangka proses pengolahan sampah lebih panjang karena yang dihasilkan adalah pembakaran sampah sampai berubah menjadi energi (listrik)

Kendati begitu,apapun teknologi yang digunakan hasilnya nanti pasti energi listrik pengelolaan sampah berbasis teknologi dan ramah lingkungan bisa terwujud dan memberikan manfaat.

Selain itu, pihaknya sedang berusaha untuk mendapat bantuan atau fasilitas dari Pemerintah Pusat. Sebab, TPPAS Legok Nangka juga sudah masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).Apalagi kota Bandung termasuk di dalamnya

“Tapi di RDTR Kota Bandung tidak ada tempat pengolahan sampah, sehingga alternatifnya ya dialihkan ke Provinsi (TPA regional). Dan akan lebih bermanfaat ketika sampah Bandung Raya itu menjadi percepatan proyek nasional dalam penanganan sampah,” ujar Aher.

Selain itu, cakupan penyelesaian (sampah) jadi lebih luas ditambah dengan hasil energi listrik lebih banyak, karena sampah yang dibuang lebih banyak. Bagi PLN ini lebih menarik utnuk dilakukan kerjasama

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Robin Asad Suryo menjelaskan, saat ini perkembangan proyek TPPAS Legok Nangka sudah sampai proses penyiapan dokumen pre-feasibility study, pra-kualifikasi, dan dokumen lelang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan