Kota Payakumbuh Ingin Belajar Kerukunan

jabarekspres.com, SOREANG – untuk mengetahui kondisi kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Bandung wali Kota Payakumbuh sengaja datang untuk mempelajari apa saja yang sudah dilakukan Pemkab Bandung dalam menjaga harmonisasi antar umat beragama.

Wali Kota Payakumbuh Riza Pahlevi mengatakan, tujuan kedatangannya tersebut, dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang suasana dan kondisi kehidupan umat beragama yang selama ini cukup kondusif di wilayah Kabupaten Bandung.

Rombongan yang terdiri dari Forum Koodinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Forum Kerukunanan Umat Beragama (FKUB) dan Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat Forum Kerukunan Umat Beragama (Tim Pakem) Kota Payakumbuh ingin mempelajari penanganan permasalahan pendirian rumah ibadah, antisipasi penyimpangan aliran kepercayaan serta peran FKUB dan Tim PAKEM dalam menyelesaikan persoalan itu.

Riza mengungkapkan, luas wilayah yang Dia pimpin hanya sekitar 83 km dengan jumlah penduduk 129 ribu. Namun menurutnya perihal masih saja ditemukan aliran sempalan, yang sebenarnya kata Dia bukan berasal dari wilayahnya, namun dari pihak luar yang masuk dan tersebar.

“Untuk itu kami harap kunjungan hari ini dapat memberikan pengetahuan, baik mengenai kondisi Penghayat aliran kepercayaan, pendirian rumah ibadah juga peran FKUB,” jelas Riza ketika ditemui kemarin (1/11)

Sementara Bupati Bandung Dadang M. Naser menjelaskan, suasana kerukunan umat beragama di Kabupaten Bandung, masih sangat kondusif. Terlebih, sekitar 3,6 juta jiwa penduduk Kabupaten Bandung memiliki keberagaman beragama.

Kerukunan antar umat beragama ini selalu terjalin baik berkat koordinasi FKUB dan Tim Pakem, terutama menditeksi dini apabila ada permasalahan kerukunan antar masyarakat. Selain itu, Badan Kesbangpol bersama aparat Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA) juga intens melakukan antisipasi.

Meski demikian, lanjut dia, pihaknya tetap mengharapkan Kabupaten Bandung tidak lengah. Karena, saat ini di beberapa wilayah kerukunan umat beragama sedang tidak harmonis disebabkan ada informasi yang tidak jelas (Hoax) dan cenderung untuk memecah belah bangsa.

“Karena itu kami minta semua pihak khususnya Badan Kesbang bersama KOMINDA nya dan FKUB tetap waspada dan jaga kondisi yang saat ini sudah baik ini,” ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan