Kisah di Balik Terciptanya Aplikasi Ayo Mudik

Tahun ini arus mudik Lebaran terpantau lebih lancar daripada tahun lalu. Selain infrastruktur jalan tol yang mengular lebih panjang, puluhan ribu pemudik juga terbantu aplikasi Ayo Mudik yang dibuat anak-anak muda Indonesia. Saat arus balik, akses aplikasi itu kembali meninggi.

SEKARING  RATRI ADANINGGAR, Jakarta

”Keren, semua info utk persiapan mudik ada dlm 1 app. Tampilannya juga bagus, sangat user friendly”, ”Jalur selain Jawa mana? Harusnya nama app nya Ayo Mudik Jawa!”, ”Mudah2ah aplikasi ini ga cuma buat mudik saja tapi bisa seterusnya dipakai”.

Itulah beberapa komentar yang ditulis pengguna aplikasi Ayo Mudik di kolom review Play Store. Selama ini aplikasi yang bisa menjadi panduan bagi pemudik memang sudah banyak diciptakan, tapi sebatas informasi parsial seperti jalur mudik, lokasi ATM, lokasi SPBU, dan lainnya. Belum ada yang mengumpulkan semua informasi ke dalam satu aplikasi seperti yang ada dalam Ayo Mudik hasil kreasi perusahaan start-up Kudo.

Brand and Communication Lead PT Kudo Teknologi Indonesia (Kudo) Julia Hapsari mengisahkan, lahirnya Ayo Mudik berawal dari pertemuan dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara dalam sebuah acara di Jakarta.

”Saat itu Pak Rudiantara minta kami bantu bikin aplikasi yang memuat semua informasi untuk memudahkan pemudik,” ujarnya saat ditemui Jawa Pos (Jabar Ekspres Group) di kantor Kudo baru-baru ini.

Menariknya, meski dipesan perwakilan pemerintah, tim Kudo yang diisi anak-anak muda itu tidak mendapat bayaran sama sekali saat mengerjakan aplikasi Ayo Mudik. Semua dikerjakan secara pro bono atau gratis alias kerja bakti. ”Kami juga berkomitmen bahwa aplikasi ini bersih dari iklan. Jadi, benar-benar tidak berorientasi profit,” imbuh Julia.

Pertemuan dengan Menkominfo itu langsung ditindaklanjuti dengan pertemuan tim Kudo dengan tim Kemenkominfo pada 18 Mei 2017. Saat itulah mulai dirancang gambaran besar tentang isi aplikasi Ayo Mudik.

Kesepakatannya, tim Kudo menyiapkan aplikasi dan Kemenkominfo membukakan akses pada data sejumlah kementerian dan instansi pemerintah yang terkait dengan operasi mudik Lebaran. Misalnya, Kementerian Perhubungan; Kementerian Kesehatan; Korlantas Mabes Polri; Pertamina; Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG); serta PT Jasa Marga. Tak ketinggalan pula Google untuk fasilitas Google Maps.

Tinggalkan Balasan