Kini Belajar Batik Hadir di CFD Dago

jabarekspres.com, BANDUNG – Biasanya para pengunjung yang datang ke Car Free Day (CFD) Dago melakukan aktivitas lari atau bersepeda. Ternyata selain itu bisa pula melakukan kegiatan positif dalam rangka mencintai kebudayaan Indonesia. Salah satunya dengan membatik.

Di CFD Dago, sejumlah mahasiswa dari Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB menggelar stand belajar membantik yang merupakan Projek Batique kepada setiap masyarakat yang hadir di CFD Dago. Mereka diajarkan langsung cara membantik yang baik dan benar.

Ketua Projek Batique SBM ITB Monica Adelia mengatakan, tujuan kegiatan membantik tersebut untuk memberi edukasi kepada masyarakat tentang salah satu kebudayaan khas Indonesia.

Dia menjelaskan, masyarakat kebanyakan hanya menjadi penikmati hasil batik seperti baju, sarung atau pakaian batik lainnya, namun tidak mengetahui bagaimana proses pengolahan dari batik itu sendiri.

”Belajar membatik itu sebetulnya mudah. Hanya perlu ketelitian dan kesabaran saja. Nah lewat kegiatan ini kita akan mengenalkan proses membatik,” kata Monica ditemui disela-sela membatik.

Dijelaskan Monica, hadirnya stand mambatik ternyata ternyata mendapat respon yang positif dari pengunjung CFD Dago. Meskipun harus membayar Rp 5 ribu, pengunjung banyak yang sampai antre menanti giliran membantik.

Dari pantauan di lokasi, tidak hanya dari kalangan dewasa, banyak pula anak-anak yang dengan cekatan belajar membantik. Mereka tampak asik memainkan canting ke lembar kain putih yang sudah diberi pola terlebih dahulu. Walaupun sesekali, cairan lilin (malam) yang dicelupkan tumpah ke sana-sini.

”Dari yang datang ke sini (stand) banyaknya anak-anak. Tapi dari dewasa juga ada. Mereka belajar cara membatik langsung pada kain yang dipola,” kata dia.

Monica sendiri berharap, dengan kegiatan membatik ini, orang-orang bisa sadar akan kebudayaan sendiri dan tidak menganggap batik itu kuno. “Karena banyak motif modern juga buat anak muda,” kata dia.

Salah satu pengunjung CFD Dago, Andina, 19, mengaku antusias dengan kehadiran stand tersebut. Dia baru satu kali mencoba membatik. Menurutnya, membatik itu mudah tapi susah. ”Seru sih jadi tahu cara membantik. Awalnya dikira gak pakai lilin, terus jadi ada yang putih hasilnya. Ternyata membatik itu harus sabar juga,” kata Andina‎. (mg1/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan